Secara umum, kondensasi atau juga sering disebut pengembunan adalah perubahan wujud atau bentuk materi, dari yang semula berupa uap kemudian berubah menjadi cairan, dikarenakan perbedaan temperatur suhu udara. Kondensasi berhubungan erat dengan siklus air, terbentuknya awan di udara adalah hasil dari proses kondensasi di atmosfer. Uap air yang didapat dari permukaan air di bumi naik hingga ke atmosfer, karena suhu udara di atas lebih dingin, partikel kecil air dalam uap yang terkumpul, kemudian berubah menjadi butiran air, dari situ kumpulan awan terbentuk dan kemudian dapat turun kembali ke bumi menjadi hujan. Itulah siklus air. Nah sekarang, apa hubungannya kondensasi dengan mendaki gunung?
Bukan hanya di atmosfer, proses kondensasi juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sering terjadi pada tenda para pendaki. Proses kondensasi pada tenda sering disalah artikan sebagai kebocoran. Kondensasi pada tenda terjadi karena perbedaan suhu udara di dalam dan di luar tenda. Rembesan air hasil kondensasi sangat mengganggu kenyamanan, terutama saat membasahi peralatan tidur anda, ketika sleeping bag basah, hampir dapat dipastikan anda tak akan dapat tidur dengan nyenyak.
Mengapa kondensasi terjadi di dalam tenda?
Sebagai mahluk hidup, anda pastinya akan selalu bernafas, dan itulah sumber utama kondensasi dalam tenda anda. Saat tidur di malam hari, ada menghasilkan 1 liter air berbentuk uap dari proses pernafasan yang anda lakukan. Uap tersebut tak dapat keluar karena terjebak oleh dinding terluar tenda. Karena suhu di luar lebih dingin, terjadilah kondensasi yang menghasilkan butiran-buturan air pada dinding tenda. Jika ada 2 orang dalam tenda, bersiaplah menghadapi 2 liter air hasil kondensasi di dalam tenda anda.
Selain itu, kondensasi dalam tenda juga disebabkan oleh beberapa hal lainnya, seperti membawa pakaian atau peralatan basah ke dalam tenda, dan memasak di dalam tenda. Lokasi tempat anda mendirikan tenda juga sangat berpengaruh meningkatkan kondensasi, lokasi tenda yang dekat dengan sungai, danau, atau sumber air lainnya, memiliki kelembaban udara yang tinggi, sehingga akan semakin mempersulit proses pengeluaran udara dari dalam tenda.
Bagaimana cara mencegah kondensasi di dalam tenda?
Cara terbaik untuk mencegah kondensasi adalah dengan memilih tenda yang memiliki sistem ventilasi dan sirkulasi udara yang baik. Bukalah semua sistem ventilasi yang tersedia, agar udara dapat keluar dengan baik dari dalam tenda, langkah ini akan sangat mengurangi dan bahkan menghilangkan proses kondensasi yang dapat terjadi di dalam tenda.
Bagaimana jika sedang hujan? Dalam kondisi hujan, anda harus memakai tenda yang memiliki dua lapisan, dan pastikan lapisan dalam dan lapisan luar tenda anda memiliki jarak yang cukup, agar tidak bersentuhan dan menghasilkan rembesan yang akan sangat mengganggu kenyamanan. Beri jarak antara ujung lapisan luar tenda dengan permukaan tanah, agar sirkulasi udara tetap berjalan dengan baik. Cara lainnya yang dapat dilakukan antara lain, lapisi semua pakaian dan peralatan anda dengan plastik atau drybag, dan hindari memasak di dalam tenda.
Setelah semalaman camping dan bergelut dengan kondensasi atau hujan, permukaan luar tenda anda pasti akan menjadi basah, biarkan tenda anda mengering terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan berikutnya, agar beban anda tidak bertambah karena tenda yang basah. Anda juga dapat menggunakan handuk atau kain spoons untuk mempercepat proses pengeringan tenda anda.
Itulah sedikit informasi mengenai kondensasi pada tenda dan cara mencegahnya yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat bagi anda semua. Jika anda melihat ada kesalahan dalam tulisan ini, atau memiliki tips lain yang berkaitan dengan materi yang dibahas, silahkan meluangkan waktu untuk menuliskannya di kolom komentar. Salam Lestari!
Baca juga : Tips memilih tenda dan Tips memilih lokasi mendirikan tenda
0 komentar:
Posting Komentar