Setiap pendaki gunung memiliki tanggung jawab terhadap banyak hal selama sebuah perjalanan pendakian berlangsung. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, terhadap Tuhan, terhadap alam tempat ia berpijak, serta terhadap banyak hal lainnya, yang merupakan beban tersendiri dari setiap kegiatan petualangan yang ia lakukan. Itu merupakan tanggung jawab personal seorang pendaki, nah, bagaimana dengan seorang pendaki yang terpilih atau bertugas untuk memimpin sebuah kelompok pendakian? Tentunya akan lebih banyak tanggung jawab dan beban tambahan yang perlu ia pikirkan, berkenaan dengan seluruh kegiatan dan anggota grup yang ia pimpin.
Menjadi pemimpin sebuah grup pendakian pastinya bukan perkara mudah yang dapat dilakukan oleh sembarang orang. Banyak kriteria-kriteria tertentu akan membuat seseorang dianggap layak memimpin sebuah kelompok. Kriteria paling utama tentunya adalah jiwa kepemimpinan yang dimiliki. Selain itu, faktor pengalaman dan ketangkasan dalam mengatasi berbagai masalah perlu dimiliki oleh seorang pemimpin sebuah kelompok pendakian, karena dalam setiap pendakian, ada banyak hal yang sering datang tak terduga, yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan, dan bahkan mengancam keselamatan anggota, Untuk itu, diperlukan seseorang dengan kemampuan penanganan masalah yang baik, untuk dijadikan seorang pemimpin pendakian.
Mengenai penanganan masalah, seorang pemimpin perlu untuk selalu siap siaga sejak fase perencanaan perjalanan baru dibuat. Pemimpin yang handal harus mampu memprediksikan segala kemungkinan kejadian buruk yang sewaktu-waktu dapat terjadi, serta mempelajari dan mempersiapkan langkah penanganan masalah tersebut. Untuk selalu siap dalam mengahadapi kemungkinan terburuk, seorang pemimpin perlu menyiapkan beragam peralatan pendukung yang akan berguna manakala suatu hambatan buruk datang. Beberapa peralatan dan barang penting yang harus dibawa oleh seorang leader pendakian, guna menghadapi berbagai situasi buruk dalam sebuah pendakian, antara lain sebagai berikut.
Peralatan untuk Perbaikan
- Kawat Tembaga
- Alat Multifungsi (misalnya pisau serbaguna Swiss Army atau merk lainnya)
- Peniti yang cukup kuat
- Lakban atau Selotip
- Tali Sepatu Tambahan
- Tali kecil atau Paracord
multi-tool
Alat-alat tersebut akan sangat berguna untuk memperbaik peralatan pendakian yang sewaktu-waktu dapat mengalami kerusakan. Misalnya tenda yang dibawa mengalami kebocoran, atau tali tas ransel putus atau sobek.
Peralatan P3K dan Survival-kit Tambahan
- Hand Sanitizer
- Matras Khusus
- Untuk penanganan Hipotermia : Alat memasak air (kompor gas dan panci kecil), gergaji kecil (untuk memotong kayu), korek atau fire lighter, campuran coklat panas, minuman energi, cairan gula siap minum, selimut darurat (emergency/space blanket), bivy sack (bivak darurat)
emergency/space blanket (selimut darurat)
bivvy sack (bivak darurat)
- Untuk cedera akibat keseleo atau patah kaki : Perban, Cravat (semacam tali seperti dasi) untuk pengikat
ikatan cravat sebagai penanganan patah kaki
- Untuk cedera mata : Visine, larutan garam
- Peralatan P3K dan Survival-kit lainnya
Itulah beberapa barang penting yang akan berguna bagi seorang leader pendakian dalam menghadapi dan menangani berbagai situasi buruk yang terjadi. Baca juga tips-tips mendaki gunung yang lain seperti tips mendaki gunung sendirian (solo hiking), tips mendaki malam, tips packing, tips mendaki di musim hujan, dan masih banyak lagi tips bagus lainnya. Semoga bermanfaat, salam lestari!
0 komentar:
Posting Komentar