Jumat, 06 November 2015

21.30.00
foto dari pixabay.com
Belakangan ini, berbagai aktivitas alam bebas seperti mendaki gunung, panjat tebing, berkemah, dsb. sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Salah satu kegiatan yang sedang sangat hits dilakukan oleh para penggiat alam bebas adalah hammocking. Dibandingkan cara berkemah dengan mendirikan tenda, hammocking jelas lebih ramah lingkungan. Saat melakukan hammocking, kita tidak perlu merusak vegetasi untuk membuat shelter, kita juga tidak perlu meratakan dan membersihkan permukaan tanah sekitar yang lazim dilakukan saat hendak mendirikan tenda, sehingga efek perubahan yang kita perbuat terhadap lingkungan alam bebas juga bisa lebih diminimalisir.

Namun, jika tidak dilakukan dengan cara-cara yang bertanggungjawab, hammocking juga bisa sangat merusak lingkungan, untuk menghindari efek buruk yang bisa terjadi, kamu bisa baca tips hammocking berikut ini.

Jangan merusak pohon

Gunakan tali yang tidak merusak kulit kayu pada pohon yang kita gunakan sebagai tambatan. Tali webbing berbahan nylon atau polyester cukup bagus dan ramah terhadap pohon. Jangan sekali-kali menancapkan paku, skrup atau apapun pada pohon.

Dirikan hammock agak jauh dari sumber air

Daerah sekitar sumber air biasanya merupakan tempat tumbuhnya berbagai tanaman unik yang memiliki peran penting terhadap keseimbangan ekosistem, maka dari itu, demi meminimalisir kerusakan, pasanglah hammock agak jauh dari sumber air, minimal sejauh 50 meter.

Jika tersedia, pasang hammock di tempat khusus untuk perkemahan

Hindari membuat tempat baru, apalagi sampai harus merusak vegetasi. Sebisa mungkin cari tempat yang memang biasa digunakan untuk kegiatan berkemah. Jika kamu akan hammocking dengan grup yang berisi banyak orang, jangan tempatkan semua orang pada satu lokasi, lebih baik dibagi-bagi. Berkegiatan dengan banyak orang dalam satu lokasi seringkali memberi dampak besar pada kerusakan lingkungan alam sekitar.

Hindari memasang hammock pada pohon mati

Meski terlihat masih kokoh, pohon mati tetaplah pohon mati, sewaktu-waktu mereka bisa tumbang dan membahayakan keselamatan kamu. Maka dari itu, pastikan pohon yang kamu pilih sebagai tambatan adalah pohon yang kuat dan masih hidup. Setelah menemukan pohon yang tepat, lihat juga area sekitar, pastikan tidak ada pohon tua atau mati yang rentan tumbang.

Bertanya dulu pada petugas

Jangan nyelonong dan langsung pasang hammock begitu saja, lebih baik kamu tanya dulu pada petugas pengelola taman, apakah memasang hammock diperbolehkan atau tidak. Jadilah penggiat alam bebas yang bertanggungjawab, jangan seenaknya melanggar aturan yang berlaku.

Cek pohon yang dipilih sebelum memasang hammock

Jika kamu sudah menemukan 2 pohon yang tepat untuk memasang hammock, lebih baik cek terlebih dahulu pohon tersebut dengan lebih teliti, siapa tahu di pohon tersebut ada tanaman berbahaya atau sarang binatang seperti semut atau lebah.

Jangan pasang hammock terlalu tinggi

Demi keamanan dan menghindari kecelakaan fatal, lebih baik jangan pasang hammock terlalu tinggi, apalagi jika kamu berniat tidur di hammock tersebut.

Sebisa mungkin jangan tinggalkan jejak

Sebelum pulang, bereskan dan bawa kembali semua barang, dan pastikan tak ada yang tertinggal. Bawa semua sampah yang dihasilkan, dan sebisa mungkin tinggalkan tempat tersebut dalam kondisi seperti sediakala sebelum kamu datang dan beraktivitas disana.

Itulah sedikit tips yang bisa saya bagikan untuk kamu para pecinta hammocking. Semoga dapat bermanfaat, salam lestari!

0 komentar:

Posting Komentar