Rabu, 07 Oktober 2015

20.00.00
tips untuk para pendaki cantik
Tips untuk Pendaki Wanita - Belakangan ini, kegiatan mendaki gunung tidak hanya menjadi milik kaum pria saja, tetapi para wanita (yang tidak ikut organisasi pecinta alam) pun kini telah mulai eksis dan gemar bertualang di gunung. Dengan fakta ini, tak heran jika kini para pendaki wanita tidak lagi menjadi fenomena yang jarang ditemukan di gunung. Para pendaki cantik kini telah meramaikan dunia pendakian Indonesia, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki pria, terutama bagi mereka yang sedang mencari jodoh, wkwkwk.

Setiap harinya, banyak sekali wanita yang sebelumnya awam dengan dunia pendakian, kini mulai merasa tertarik untuk mencoba kegiatan ini. Alasannya beragam, entah karena ajakan dari teman yang sudah menjadi pendaki, atau mungkin karena tergiur foto-foto cantik yang banyak tersebar di media sosial. Jika kamu termasuk salah satu wanita yang mau mulai mendaki gunung, coba baca dulu beberapa tips berikut ini yang mungkin akan berguna sebagai tambahan ilmu untuk bekal melakukan pendakian.

Latih Fisik dengan Rutin Berolahraga Minimal 2 Minggu Sebelum Pendakian

photo from pixabay.com
Kekuatan fisik itu sangat penting, dan merupakan modal utama untuk menghadapi pendakian. Maka dari itu, kamu perlu bersiap-siap dengan melakukan olahraga rutin minimal 2 minggu sebelum pendakian. Jangan coba-coba mendaki tanpa persiapan fisik ya, karena resikonya bisa sangat fatal. Tanpa persiapan fisik, otot-otot kamu yang tiba-tiba dipaksa melakukan aktivitas berat akan sangat mudah mengalami cedera. Cara latihan yang dilakukan bisa bervariasi, seperti jogging atau yoga. (Baca "Latihan Yoga yang Bagus untuk Pendaki Gunung")

Siapkan Mental

Selain fisik, mental kamu juga harus kuat, karena saat mendaki gunung, kamu butuh mental baja yang tak gampang menyerah. Pada saat merencanakan pendakian, coba tanya dulu pada diri sendiri, apakah kamu sudah siap untuk berlelah-lelah jalan kaki melewati medan terjal sambil bawa beban berat? Jika masih ragu, lebih baik tunda dulu perjalanan yang akan kamu lakukan. Untuk membangun sikap mental yang baik, cobalah perdalam wawasan dan ilmu tentang mendaki gunung, siapa tahu dengan cara ini kamu bakal lebih yakin dan percaya diri untuk menghadapi segala tantangan yang akan dihadapi dalam perjalanan pendakian yang telah kamu rencanakan.

Jangan Malu Bertanya pada Teman Wanita yang Cukup Berpengalaman

Hal ini penting dilakukan terutama bagi para wanita yang baru akan menjalani pendakian pertamanya. Para pendaki wanita yang sudah berpengalaman juga dulunya sama seperti kamu, mereka pasti pernah merasakan menjadi pendaki pemula, maka dari itu ajaklah mereka berdiskusi untuk berbagi pengalaman mereka saat dulu mulai mendaki. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal di hati, jangan malu-malu meski pertanyaan kamu terkesan konyol dan sepele. Maksimalkan waktu persiapan dengan banyak bertanya, agar kamu tidak menyesal setelah benar-benar memulai pendakian.

Menstruasi Harus jadi Perhatian

Banyak mitos yang beredar soal menstruasi, beberapa diantaranya bahkan hingga melarang para wanita yang sedang menstruasi untuk mendaki gunung. Apa alasannya? Entahlah, mungkin berkaitan dengan kisah-kisah misteri yang banyak beredar di masyarakat. Jika kamu takut dan percaya dengan mitos tersebut, lebih baik tunda dulu waktu pendakianmu. Namun jika kamu cuek dan tak peduli, persiapkan saja segala kebutuhan untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satunya dengan membawa persediaan pembalut yang cukup dan obat pereda nyeri haid. Jika kamu kebetulan sedang haid, beritahu teman perjalananmu, terutama teman wanita, agar mereka mengerti dan memberikan ruang jika tiba-tiba kamu perlu mengganti pembalut ditengah perjalanan. Amankan sampah pembalut dalam plastik khusus, simpan di tempat aman dalam tas yang kamu bawa untuk nanti dibuang setelah turun gunung. Ingat, jangan sekali-kali meninggalkan dan membuang sembarangan bekas pembalut di gunung! 

Jangan Sampai Salah Kostum!

photo from naturemoms.com
Jangan samakan mendaki gunung dengan wisata ke pantai apalagi jalan-jalan ke mall. Gunakan pakaian khusus mendaki yang sesuai, tidak berlebihan, dan yang paling penting nyaman dipakai. Hindari memakai celana jeans, karena akan menyusahkan pergerakan kaki dan bahannya sangat sulit kering saat terkena air. Gunakan pakaian yang agak longgar, agar tubuhmu lebih bebas bergerak saat menghadapi medan terjal di jalur pendakian.

Usahakan untuk Memakai Peralatan Mendaki Khusus Wanita

photo from eligiblemagazine.com
Jika memang tersedia, gunakanlah carrier, sepatu gunung, jaket dan peralatan mendaki lainnya yang didesain khusus untuk wanita. Peralatan mendaki khusus wanita pastinya bakal memberikan kenyamanan yang lebih baik saat kamu pakai sepanjang pendakian.

Bawa Pakaian Cadangan untuk Tidur dan Bergaya

Kebanyakan wanita biasanya sangat memperhatikan kebersihan dan membenci bau-bau tak sedap. Pakaian yang dipakai seharian untuk mendaki pastinya bakal penuh keringat dan sangat tak nyaman dipakai tidur, untuk itu, kamu perlu membawa pakaian cadangan khusus untuk tidur. Satu hal lagi, jika kamu doyan selfie dan ingin selalu terlihat cantik saat berfoto, tak ada salahnya untuk membawa pakaian lain khusus untuk berfoto, hihi.

Jangan Lupa Bawa Topi, Kacamata Hitam, dan Sunblock

photo by btonevibes
Saat beraktivitas di luar ruangan seperti mendaki gunung, otomatis kita harus mengakrabkan diri dengan paparan langsung sinar mentari, maka dari itu kamu harus bersiap dengan membawa berbagai persenjataan untuk melindungi kulit agar tidak terbakar panasnya mentari. Topi bisa melindungi bagian rambut dan kepala, serta mengurangi efek dehidrasi akibat panas. Kacamata hitam bisa jadi pelindung mata sekaligus properti untuk bergaya, dan sunblock adalah senjata utama untuk menghidari kulit terbakar. Simpan barang-barang ini di tempat yang mudah dijangkau.

Gunakan Slayer/Buff dan Sarung Tangan untuk Perlindungan dari Debu 

Barang-barang ini wajib kamu bawa, terutama jika kamu mendaki saat musim kemarau. Jalur pendakian gunung itu biasanya didominasi trek tanah atau pasir yang pastinya bakal sangat berdebu, apalagi jika aktivitas pendakian sedang ramai, siap-siap saja kamu sesak napas karena terlalu banyak menghisap debu. Untuk itu, gunakan slayer, buff atau masker untuk melindungi wajah dan hidungmu dari debu-debu yang berterbangan. Gunakan juga sarung tangan agar kulit tanganmu tetap halus dan tak rusak. 

Hindari Pemakaian Parfum yang Berlebihan

photo from pixabay.com
Kamu mungkin tak suka dengan bau-bauan tak sedap, tapi saat mendaki, jangan seenaknya menyemprotkan parfum secara berlebihan. Wewangian yang dihasilkan parfum bisa mengundang berbagai hewan liar, terutama bangsa serangga seperti kumbang-kumbang nakal.

Gunakan Deodorant agar Terhindar dari Bau Badan

Setiap sebelum memulai perjalanan, jangan lupa untuk memakai deodoran, agar selama perjalanan berlangsung. ketiakmu tidak menyebarkan bau tak sedap yang bisa mengganggu ketentraman dan kedamaian suasana pendakian.

Tissue adalah Barang Wajib yang Harus Kamu Bawa

Di kebanyakan gunung, sumber air bersih akan sangat jarang untuk ditemukan. Selain itu, meski banyak sumber air, kamu dilarang menggunakannya untuk mandi dan membersihkan diri, apalagi jika menggunakan bahan-bahan kimia seperti sabun dkk. Tapi tenang saja, untuk soal bersih-bersih, kamu mengandalkan bisa mengandalkan barang super penting bernama tissue. Jangan lupa untuk membawa banyak persediaan tissue, baik itu tissue kering ataupun tissue basah. 

Usahakan Kamu Punya Teman Sesama Wanita

photo by nathmart
Sebaik-baiknya teman lelaki, teman sesama perempuan pastinya bakal lebih mengerti segala permasalahan yang dihadapi kamu sebagai pendaki wanita. Apalagi untuk soal berdempet-dempetan tidur dalam tenda, pria dan wanita yang bukan muhrim tak boleh dipersatukan. Jika ada teman wanita, kamu bisa kompak menempati tenda terpisah. Jika kamu terpaksa mendaki dengan menjadi satu-satunya pendaki wanita dalam tim, cobalah berdiskusi dengan para pria, jika mereka pria baik-baik, mereka pasti akan mengerti dan memberikan ruang dan perlindungan yang kamu butuhkan.

Tak Perlu Takut jika ingin Buang Air

Yang ini biasanya jadi salah satu hal menakutkan untuk para wanita yang ingin mendaki gunung. Tapi tenang saja, karena ada banyak solusi yang bisa kamu lakukan. Yang pertama, cari teman sesama wanita yang sama-sama kebelet ingin buang air. Kemudian, cari tempat yang cukup tersembunyi untuk melakukan aktivitas ini, lakukan secara bergantian, agar seorang diantara kalian bisa bertugas mengawasi keadaan sekitar. Jika masih ragu dan takut ada yang melihat, gunakan sarung atau ponco sebagai penghalang. Jangan lupa untuk mematuhi aturan dasar buang air di gunung. (Baca "Tips BAB saat Mendaki Gunung")

Lupakan Program Dietmu!

photo from pixabay.com
Jika sehari-hari kamu gemar menerapkan program diet untuk menjaga tubuh tetap langsing, saat sedang mendaki gunung, lupakan sejenak program tersebut. Kamu butuh asupan nutrisi yang banyak demi menghasilkan energi yang dibutuhkan selam perjalanan pendakian. Untuk itu, jangan ragu untuk banyak makan makanan bergizi. Ngemil sepanjang perjalanan juga sangat dianjurkan, karena hal itu bisa membantu menjaga stamina. (Baca "Tips Menjaga Stamina saat Mendaki Gunung")

Jangan Malu Meminta Waktu untuk Break ditengah Perjalanan

Jangan so' kuat, jika memang fisikmu sudah mulai kepayahan, katakan saja dengan jujur kepada leader kelompok pendakianmu. Jangan malu dibilang lemah, jika teman-temanmu baik hati, mereka pasti akan mengerti, semua orang tahu kalu batas kekuatan fisik pria dan wanita itu beda. Jika kamu terlalu memaksakan, akibatnya malah bisa lebih fatal lho, misalnya kamu malah jatuh sakit atau beberapa bagian tubuhmu mengalami cedera.

Jangan terlalu Manja, Tunjukkan Kalau Kamu Bisa Diandalkan

Dari segi kekuatan fisik, kamu mungkin lebih lemah jika dibandingkan dengan para pria, namun hal tersebut jangan kamu jadikan alasan untuk bersikap manja dan enak-enakan tanpa ikut membantu aktivitas kelompok. Cobalah untuk ikut berkontribusi terhadap tim, agar kamu punya peran dan tak sekadar numpang ikut jadi beban pendakian. Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan jadi koki yang bisa diandalkan untuk urusan masak memasak atau jadi pengatur urusan ransum perbekalan.

Jadilah pendaki cantik yang tangguh, berani, sederhana, baik hati, dan terutama menghargai dan mencintai alam. Utamakan keselamatan dalam setiap pendakian, ingat selalu 3 aturan utama pendakian, "jangan tinggalkan apapun selain jejak kaki, jangan mengambil apapun selain gambar, dan jangan membunuh apapun selain waktu". Semoga bermanfaat, salam lestari!

0 komentar:

Posting Komentar