Minggu, 14 Juni 2015

04.10.00

Tidak semua orang dapat melakukan pendakian seorang diri, kebanyakan dari kita tetap membutuhkan (minimal) seorang partner untuk dapat melakukan pendakian dengan lancar, aman, dan selamat sampai kembali lagi ke rumah tercinta. Terlepas dari banyaknya pengalaman yang ia miliki, mendukungnya peralatan yang ia punya, dan sangat mumpuni skill yang ia kuasai, pendakian tanpa partner tetap sangat berbahaya dan beresiko untuk dilakukan oleh seorang pendaki, karena seperti yang telah saya bahas berkali-kali, saat mendaki, akan banyak sekali kejadian-kejadian tak terduga yang belum tentu mampu kita tangani seorang diri. Maka dari itu, akan lebih baik dan aman jika kita memiliki teman seperjalanan yang akan siap sedia membantu kita manakala kejadian buruk tiba-tiba menghadang.


Namun perlu diingat, mendaki bersama seorang atau banyak partner tidak selalu menjamin pendakian yang kita lakukan berakhir dengan lancar, aman, dan menyenangkan. Terutama jika kita nanjak bareng dengan teman yang ternyata sangat menyusahkan dan lebih parahnya lagi punya sifat yang sangat menjengkelkan. Sepanjang perjalanan kita bakalan disiksa lahir batin oleh tingkah polah partner kita yang parahnya minta ampun tersebut. Bukan cerita seru yang didapat, tapi keluhan-keluhan makan hati lah yang akan terlontar saat kita pulang dan menceritakan pengalaman mendaki kita bersamanya. Demi menghindari hal-hal buruk itu, rasa-rasanya kita perlu lebih selektif dalam memilih partner mendaki. Bukan berarti kita tak bersahabat terhadap semua orang, diskriminatif, pilih-pilih teman, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya, tapi siapa yang mau jika mendaki gunung yang pada awalnya kita bayangkan akan berlangsung menyenangkan, namun kenyataannya berjalan menyebalkan dan melelahkan lahir batin, gara-gara kita sembarang mengajak orang mendaki bersama. Untuk itu, kami punya beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan untuk memilih partner mendaki yang bakal cocok menemani perjalanan panjangmu. Apa saja tipsnya, check this out guys!

  • Mampu Bekerja Sama dengan Baik
Inilah faktor paling penting yang harus kamu pertimbangkan saat hendak memilih teman mendaki. Pilihlah teman yang telah kamu kenal baik dan kamu yakin akan mampu bekerja sama dengannya. Banyak orang mengatakan, saat naik gunung, sifat asli seseorang bakal muncul, hal ini juga perlu kamu pertimbangkan, bisa saja seseorang yang sehari-hari mampu berkerjasama dan berhubungan baik dengan kamu, tapi saat mendaki gunung ternyata kebrengsekannya tiba-tiba muncul, tentu hal itu sangat mengganggu dan menyusahkan perjalanan kamu. Perlu kejujuran hati untuk menilai dengan baik karakter seseorang, pastikan kamu memilih dengan baik partner yang mampu bekerja sama sepanjang perjalanan pendakian.

  • Punya Pengalaman Mendaki yang Seimbang
Partner yang punya pengalaman mendaki jauh lebih mentereng dari kamu memang bagus dan membuat hati menjadi tenang, namun akan membuat kamu terlena dan terlalu bergantung pada pengalamannya yang super hebat. Sedangkan partner dengan pengalaman jauh di bawah kamu bakal sedikit menyusahkan dengan banyak berondongan pertanyaan polosnya, sulit untuk diajak berdiskusi menghadapi suatu permasalahan dan pastinya dia bakal tergantung banget sama pengalaman yang kamu miliki. Seyogyanya, pilihlah partner dengan pengalaman mendaki yang seimbang denganmu, agar pembagian tugas bisa dilakukan dengan mudah, permasalahan dapat diatasi bersama, dan masing-masing akan mampu bekerja sama tanpa saling bergantung pada yang lainnya.

  • Punya Kekuatan Fisik yang Setara
Mendaki dengan teman yang punya speed cepat dengan kekuatan fisik mumpuni akan membuat kamu kepayahan mengejar dan menyamakan ritme pendakian. Sebaliknya jika mendaki dengan teman yang jarang berolahraga, dengan ritme jalan sangat lamban, kesabaran kamu akan diuji dengan sangat, dan juga mendaki dengan ritme terlalu lamban disertai banyak istirahat bakal membuat tubuh kamu lebih capek. Untuk menghindari hal tersebut, pilihlah partner yang kira-kira punya kemampuan fisik yang sama dengan kamu, agar ritme pendakian menjadi stabil tanpa harus ada yang berkorban untuk menunggu dan mengikuti ritme berjalan teman lainnya.

  • Punya Peralatan yang Setipe
Jika kamu mendaki dengan peralatan yang super ultralight, sedangkan partner kamu memakai peralatan classic yang super berat, pendakianmu dijamin bakal sedikit kacau dan kurang rasa kebersamaan. Samakan dulu persepsi dan tujuan mendaki kalian, berkorbanlah dengan membawa peralatan sejenis jika temanmu tak punya alat mendaki ultralight, agar pendakian menjadi lebih seimbang dengan kebersamaan menanggung beban yang sebanding. Jika kamu memaksa ingin membawa peralatan ultralight, cari lagi teman yang mau mendaki bersama dengan peralatan sejenis.

  • Punya Tujuan yang Sama
Setiap orang punya alasan dan tujuan yang beragam dalam melakukan pendakian. Ada yang mencari tantangan, ada juga yang menginginkan pemandangan, ada yang mengetes kemampuan fisik, ada pula yang bersantai sekedar rekreasi, dan banyak lagi tujuan tergantung pribadi masing-masing. Pastikan kamu mendaki dengan orang yang punya tujuan sama, agar semuanya sama-sama menikmati perjalanan.


Itulah tadi sedikit tips memilih partner mendaki gunung yang bisa kami berikan. Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang mampu beradaptasi, bersabar, dan mengerti akan kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh temannya, tapi tetap saja kan tidak ada manusia yang sempurna, semua memiliki batas kesabarannya masing-masing. Beruntunglah bagi kamu yang punya kemampuan sabar tanpa batas, sehingga bisa bebas memilih teman seperjalanan mendaki tanpa akan mengeluh di kemudian hari. Itu saja yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat, Salam Lestari!

0 komentar:

Posting Komentar