Rabu, 16 September 2015

01.31.00
Gede-Pangrango via Gunung Putri - Satu lagi jalur pendakian gunung Gede-Pangrango yang cukup familiar untuk digunakan para pendaki yang menyambangi gunung indah ini, yakni jalur Gunung Putri. Untuk memulai, kamu perlu menuju ke pasar Cipanas terlebih dahulu, jika kamu dari Jakarta, bisa naik bus jurusan Cianjur, kemudian turun di Cipanas. Cipanas ini merupakan daerah wisata alam yang menyediakan sumber air panas, sehingga banyak sekali penginapan yang bisa dijadikan tempat singgah jika kamu berangkat dari daerah yang cukup jauh. Selain itu, kamu bisa menyiapkan atau berbelanja perbekalan di daerah sini. Selanjutnya, dari terminal Cipanas lanjut naik minibus tujuan desa Sukarata.

Di desa ini, kamu bakal berjumpa dengan kantor Resort TNGP Gunung Putri. Bagi yang baru pertama mengunjungi Gede-Pangrango, lebih baik banyak bertanya tentang kondisi medan dan informasi lainnya disini, agar kamu mendapat gambaran yang bagus untuk bekal memulai perjalanan pendakian. Kemudian perjalanan dilanjut dengan berjalan melewati ladang penduduk hingga sampai di pos jaga TNGP. Disini kamu bisa melakukan pendaftaran, atau daftar ulang bagi yang sudah daftar online. Pos jaga ini juga bisa dijadikan tempat bermalam dengan biaya sukarela, namun pada hari-hari libur biasanya penuh dengan pendaki lain yang juga bermalam di sini, alternatifnya kamu bisa menghubungi pihak pos jaga untuk mencari rumah penduduk yang bisa digunakan untuk penginapan.

Pendakian akan dimulai dari pos jaga Gunung Putri (1.450 mdpl), medan awal perjalanan adalah ladang milik penduduk, kemudian kamu akan bertemu hutan pinus sebelum nantinya masuk kedalam hutan tropis yang dipenuhi pepohonan. Setelah melewati medan terjal di kawasan-kawasan tadi, pada ketinggian 1.850 mdpl, kamu bakal sampai di Tanah Merah. Kemudian perjalanan dilanjut menuju Legok Leunca dengan ketinggian 2.150 mdpl, Buntut Lutung 2.300 mdpl, Lawang Seketeng 2.500 mdpl dimana jalur mulai menjadi lebih terjal dan curam, hingga sampai di Simpang Maleber 2.625 mdpl. Di simpang Maleber ini, ambil jalur lurus untuk menuju ke Alun-alun Timur Suryakencana. Di alun-alun Suryakencana kamu bisa beristirahat dengan mendirikan tenda, atau lanjut menuju puncak gede yang hanya tinggal sedikit lagi bisa dicapai. Biasanya para pendaki bermalam dulu di Suryakencana, untuk kemudian paginya menuju puncak berburu sunrise. Untuk menuju puncak Pangrango, kamu perlu turun menuju kandang badak untuk kemudian berbelok arah menuju puncak Pangrango.

Mendaki Gede-Pangrango via Gunung Putri bakal membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 7-8 jam berjalan ditambah waktu istirahat dan bermalam. Rincian perjalanannya bisa dilihat dibawah ini.
  • Basecamp – Legok Leunca (1 jam)
  • Legok Leunca – Buntut Lutung (1,5jam)
  • Buntut Lutung – Lawang Sekateng (1,5jam)
  • Lawang Sekateng – Simpang Maleber (1,5jam)
  • Simpang Maleber – Alun-alun Surya Kencana Timur (1jam)
  • Alun-alun Surya Kencana – Puncak Gunung Gede (30 menit)
Selengkapnya tentang Gunung Gede-Pangrango baca Info Gunung Gede-Pangrango.
Baca juga Jalur Cibodas dan Jalur Selabintana.

Tips

  • Meski Gunung Gede terkenal ramah untuk pemula, namun jangan sekali-kali kamu meremehkan gunung ini, karena sudah banyak korban meninggal di gunung ini akibat kelalaian dan kurangnya persiapan. Selalu gunakan peralatan lengkap dan standar keamanan pendakian agar pendakian yang kamu lakukan berjalan aman, nyaman, dan lancar.
  • Latihlah fisikmu minimal seminggu sebelum hari keberangkatan.
  • Pilihlah hari yang bagus saat cuaca sedang cerah untuk waktu pendakian, agar pendakian yang kamu lakukan berjalan aman, nyaman, dan lancar.
  • Mintalah izin pada orangtua atau kerabat terdekat sebelum pergi mendaki, atau minimal memberitahukan jadwal pendakianmu pada teman atau tetangga terdekat.
  • Berdoalah sebelum memulai pendakian, jangan bersikap sombong, dan selalu utamakan keselamatan saat sedang melakukan pendakian.
  • Jangan melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membuang punting rokok sembarangan, dan membuat api unggun dengan seenaknya. Jika terpaksa untuk membuat api unggun (misalnya karena keadaan darurat seperti terkena hipotermia), jaga api agar tidak menyebar, dan pastikan api telah benar-benar padam saat hendak kamu tinggalkan.
  • Jaga kelakuan, ingat selalu prinsip “jangan tinggalkan apapun selain jejak, jangan mengambil apapun selain gambar, dan jangan membunuh apapun selain waktu.”

Referensi

Diambil dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar