sumber : gunungbagging.com |
Jalur pendakian
Untuk mendaki Gunung Agung, jalur yang sangat dianjurkan oleh banyak pendaki adalah lewat jalur Pura Besakih. Start awal pendakian dimulai di Pura Pengubengan. Jalur yang akan dilalui didominasi tanjakan terjal dan curam. Setelah kurang lebih 5 jam perjalanan, para pendaki akan sampai di pos Kori Agung, tempat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak pertama. Perjalanan menuju ke puncak akan memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Jadi lama total waktu perjalanan kurang lebih 7 jam.Selain jalur Pura Besakih, ada jalur lain yang bisa digunakan, yakni jalur Pura Pasar Agung. Pendakian lewat jalur ini butuh waktu 4-5 jam perjalanan, namun jika mendaki lewat jalur ini, tidak akan bisa mencapai puncak tertinggi.
Bagaimana cara menuju kesana?
Dari kota Denpasar gunakan transportasi menuju Karangasem dengan waktu perjalanan yang diperlukan kurang lebih selama 2 jam. Sedangkan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pura Besakih butuh waktu 10 jam perjalanan.Persiapan dan persyaratan apa saja yang harus dilakukan?
Harus menggunakan pemandu
Karena statusnya sebagai gunung kramat yang sangat disucikan oleh masyarakat Bali, mendaki gunung Agung tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Untuk bisa mendaki gunung ini, setiap kelompok pendaki harus ditemani pemandu yang merupakan warga setempat. Maka, siap-siap saja untuk membawa uang berlebih, karena biaya registrasi pasti akan cukup mahal karena akan termasuk biaya untuk membayar pemandu.Jangan sembarang memilih waktu pendakian
Selain itu, untuk mendaki gunung ini, kita harus memilih waktu yang benar-benar tepat. Jangan sampai berbarengan dengan acara keagamaan yang sering diadakan di Pura Besakih. Saat bertepatan dengan waktu upacara keagamaan, para pendaki akan dilarang untuk mendaki gunung ini. Cari info dengan baik, kalau perlu, datang ke TKP minimal 2-3 hari sebelum waktu keberangkatan, demi memastikan apakah pada hari yang sudah dipilih, Gunung Agung dibuka untuk pendakian.Hormati adat istiadat dan kepercayaan masyarakat setempat
Satu lagi, pendaki Gunung Agunung juga tidak boleh membawa bahan logistik yang terbuat dari daging sapi (sapi merupakan hewan suci bagi umat Hindu), dan tidak boleh mengambil air secara sembarangan dari sumber mata air yang bisa ditemukan di jalur menuju puncak Gunung Agung. Karena mata air tersebut dianggap suci, orang yang mau mengambil air dari sana harus sembahyang terlebih dahulu di mata air tersebut. Di situlah gunanya para pemandu yang menemani pendakian, mereka bisa membantu para pendaki untuk mengambil air dari sumber air tersebut.Karena Gunung Agung merupakan gunung keramat yang disucikan oleh masyarakat Bali, persiapkanlah dengan baik segala hal yang perlu disiapkan. Jaga kelakuan, selalu utamakan sopan santun dan jangan merusak. Hargai dan hormatilah adat istiadat dan kepercayaan masyarakat setempat.
Semoga bermanfaat, salam lestari!
Sumber :
http://argopura.blogspot.co.id/2013/08/mendaki-gunung-agung_30.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Agung
0 komentar:
Posting Komentar