Selasa, 09 Desember 2014

08.06.00
photo from pixabay
Mendaki gunung merupakan olahraga yang berhubungan langsung dengan alam bebas, khusunya alam pegunungan yang berada pada ketinggian, dimana cuaca dan suhu udara di ketinggian gunung dapat berubah-ubah dengan cepat tanpa dapat kita prediksi sebelumnya. Salah satu ancaman paling serius saat mendaki gunung di ketinggian adalah serangan hipotermia akibat kedinginan.

Hipotermia terjadi manakala suhu tubuh inti manusia jatuh di bawah suhu tubuh normalnya. Hal ini dapat dengan mudah terjadi bila tubuh anda terkena angin yang dingin atau terlalu lama dalam keadaan basah. Saat suhu tubuh menurun drastis akibat kedinginan, anda akan mulai menggigil sebagai bentuk usaha tubuh anda untuk menghangatkan diri. Saat keadaan tersebut berlangsung, tubuh anda akan kehilangan banyak energi, sampai pada titik batas energi anda habis, tubuh akan mulai memasuki fase kritis, dan kemudian bisa menyebabkan kematian. Banyak sekali peristiwa kematian pendaki gunung yang disebabkan oleh serangan hipotermia ini, untuk mengantisipasinya, anda perlu memahami penyebab hipotermia, cara mencegahnya, serta cara mengatasinya, agar anda akan siap ketika tiba-tiba harus menghadapi situasi hipotermia. 

Cara Mencegah Hipotermia

Untuk mencegah terjadinya hipotermia, anda perlu menjaga tubuh agar selalu terhidrasi dengan baik, tidak terlalu kelelahan, terlindung dari angin dingin pegunungan, serta tidak memakai pakaian yang basah. Pastikan diri anda untuk selalu berpakaian dengan baik saat melakukan pendakian. Bila perlu, gunakan beberapa lapis pakaian. Pastikan pakian anda selalu dalam keadaan kering dan hangat. Gunakan jaket dengan bahan yang anti angin dan air. Makanlah makanan dengan kadungan gizi yang baik, dan minum cukup air. Saat anda terlalu lelah untuk melakukan pendakian, jangan terlalu memaksakan diri, lebih baik beristirahat dalam tenda yang hangat untuk memulihkan kondisi tubuh anda. Dan jangan lupa untuk selalu membawa survival kit.

Kenali Gejalanya

Jika hal diatas tidak dilakukan, pada saat kondisi cuaca dan keadaan alam mendadak memburuk saat sedang mendaki, anda bisa saja terkena hipotermia. Untuk mengetahui apakah anda atau teman anda telah terserang hipotermia, ketahuilah beberapa gejala berikut ini. Gejala awal dari hipotermia adalah tubuh yang menggigil, pada awalnya menggigil dengan pelan, kemudian berangsur lebih parah hingga akhirnya berhenti. Gejala berikutnya adalah bicara penderita hipotermia mulai ngawur, kehilangan koordinasi tubuh (seperti sulit mengikat tali sepatu atau menutup risleting jaket), sering kebingungan, bersikap apatis, dan perilakunya mulai irrasional.

Pelajari Cara Menangani Penderita Hipotermia


Jika anda telah melihat gejala-gejala diatas terjadi pada seseorang, segera atasi dengan beberapa tindakan penanggulangan. Jika kondisi korban tidak sadarkan diri, segera cari bantuan medis professional, namun jika tak memungkinkan untuk memanggil tenaga medis, segera pindahkan korban ke dalam sehelter yang kering dan hangat. Lakukan usaha pemindahan tubuh korban dengan lembut dan perlahan, karena kondisi jantungnya sedang rapuh dan sensitif terhadap goncangan. Jika korban memakai pakaian basah, segera buka dan ganti dengan yang kering dan hangat. Selimuti korban dengan sleeping bag atau selimut lainnya agar segera dapat menghangatkan tubuhnya. Saat korban mulai sedikit mendapat kesadarannya, coba untuk menyuruhnya memegang cangkir dengan minuman hangat, dan perintahkan untuk meminumnya secara perlahan. Minuman manis hangat yang mengandung jahe dan madu sangat baik untuk diberikan. Jangan memaksa memberikan makanan atau minuman kepada korban yang tak sadarkan diri, hanya akan membuatnya tersedak. Setelah cukup sadar, ajak korban untuk mencoba bergerak dan sedikit berolahraga, agar suhu tubuhnya dapat dengan cepat kembali hangat.

0 komentar:

Posting Komentar