Jumat, 26 Juni 2015

7 Gunung Tertinggi di Eropa


7 Gunung Tertinggi di Eropa - Menurut sumber-sumber yang penulis baca, puncak tertinggi Eropa ternyata masih menjadi perdebatan para pendekar gunung di dunia. Sebagian menganggap gunung Elbrus yang ada di wilayah Russia sebagai puncak tertinggi Eropa, karena menurut data, gunung inilah yang paling tinggi diantara yang lainnya.

Namun masalahnya, letak gunung Elbrus ada di wilayah Rusia yang kadang nggak dianggap lagi sebagai daratan Eropa, karena memang jauh banget di bagian timur dan berdekatan dengan benua Asia. (Catatan : Russia sebagai salah satu negara terluas di dunia punya wilayah besar yang membentang dari Eropa Timur hingga daratan Asia).

Maka dari itu, banyak kalangan lebih suka kalau Mont Blanc yang ada di perbatasan Italia dan Prancis lah yang menjadi gunung tertinggi benua Eropa. Karena Elbrus sudah masuk daftar seven summit dunia, saya putuskan untuk pilih Mont Blanc saja yang jadi gunung tertingginya ya, biar adil, damai dan tentram.

Tak perlu bertele-tele lagi, kita langsung saja masuk ke bahasan utama yang menjadi judul artikel ini, yakni 7 Gunung Tertinggi di Eropa. Gunung mana saja yang masuk daftar ini? Berikut ulasan singkatnya.

Mont Blanc

Tingginya nyampe 4.810 mdpl, lokasinya ada di perbatasan Italia dan Prancis, Mont Blanc berarti Gunung Putih dalam Bahasa Indonesia atau White Mountain dalam Bahasa Inggris. Pertama kali puncaknya dijamahi manusia pada tahun 1786, dan hingga kini masih sering didaki oleh para hiker profesional Eropa. Setiap tahunnya ada 20 ribu orang yang datang kesini. Selain dikunjungi para pendaki, gunung ini juga sering jadi arena bermain para pecinta ski dan snowboarding. Jalur paling favorit untuk mendaki gunung ini adalah jalur Voie Des Cristalliers. Ini dia penampakannya..

Keren banget kan, kapan kita kesana babe?

Monte Rosa

Yang ini adanya di Swiss atau bahasa kerennya Switzerland. Monte Rosa punya ketinggian 4.634 mdpl. Pertama kali didaki pada tahun 1855 oleh tim yang diisi 8 petualang terbaik Eropa pada zaman itu.

Monte Rosa yang anggun sekaligus gagah

Zumsteinspitze

Namanya ribet bener buat diucapin lidah kita ya, ngga tau kalo yang baca orang Eropa sana. Yang ini masih sama juga ada di Swiss, lokasinya berdekatan sama Monte Rosa. Tingginya 4.563 mdpl, dan bisa dicapai lewat Piedmont di Italy dan Valais di Swiss. Pertama kali didaki oleh manusia pada tahun 1820 silam.

Ini dia penampakan si Zumsteinspitze

Signalkuppe

Ini lokasinya kayaknya ngga berjauhan semua, Signalkuppe juga ada di perbatasan Italy sama Swiss, dan katanya ini sub-peak nya Monte Rosa. Tingginya 4.554 mdpl. Kerennya, di sini ada tempat pemondokan tertinggi di Eropa, namanya Margherita Hut yang dibuka secara resmi oleh sang Ratu pada tahun 1893.

Pengen banget nyoba bobo di sini kan

Dom

Lagi-lagi gunung gagah berikutnya ada di Swiss, namanya Gunung Dom, tingginya 4.545 mdpl. Gunung ini termasuk salah satu yang paling mudah didaki, soalnya ada kereta gantung yang siap mengantar para pengunjung ke atas gunung ini. Tapi sering juga banyak pendaki yang naik lewat jalur pertama yang dulu sering digunakan oleh Pendeta J L Davies, saat beliau pertama kali naek ke gunung ini tahun 1858.

Wajib dicoba nih mendaki pake kereta canggih kayak gini

Liskamm

Gunung yang ini katanya yang paling menantang, soalnya ada jembatan sirotol mustaqim sepanjang 5 kilometer menuju puncaknya, ngeri juga ya. Tingginya 4.538 mdpl, dan lokasinya lagi-lagi berada diantara Swiss dan Italia. Jalur gunung ini sudah didaki sejak 150 tahun lalu.  Coba deh kamu cari video pendakian gunung ini di youtube, cuma nonton aja sudah lumayan memacu adrenalin, apalagi kalau merasakan petualangannya secara langsung!

Aduh aduh, pada berani ngga lewat jembatan sepanjang 5 km ini?

Weisshorn

Kamu pasti tahu kan gunung terkeren yang ada di Eropa, itu lho yang ada di bungkus coklat toblerone, namanya gunung Matterhorn. Nah gunung Weisshorn ini ternyata juga punya penampakan puncak kerucut keren yang mirip-mirip dengan gunung Matterhorn. Tingginya 4.503 mdpl, adanya di Swiss, iya lagi-lagi Swiss. Suatu hari saya harus berkunjung ke negara penuh gunung ini.

tuh gunungnya ada di belakang si bapak tua ini
Itu saja yang bisa saya bagikan untuk kawan-kawan semua, semoga bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia pergunungan. Terima kasih telah membaca tulisan yang membosankan ini, semoga Tuhan membalas kebaikan kamu semua. Salam Lestari!


Gunung Argopuro (3.088 mdpl)

via jimzzz.wordpress.com
Info Gunung Argopuro - Argopuro atau sering juga disebut Argapura merupakan salah satu gunung di Jawa Timur yang sering dijadikan destinasi petualangan para pendaki gunung. Terkenal punya jalur pendakian terpanjang se pulau Jawa, gunung ini telah banyak memikat para pecinta petualangan untuk sekedar singgah dan menggapai puncaknya. Selain punya jalur super panjang, Argopuro juga dikenal punya spot-spot menarik dengan pemandangan yang super indah. Buat kamu para pecinta fotografi alam, ataupun penyuka selfie dengan latar keindahan alam, Argopuro sangat cocok untuk kamu kunjungi.

Lokasi

Gunung Argopuro merupakan bagian yang tergabung kedalam kelompok pegunungan Iyang yang terletak di Jawa Timur. Gunung ini tepatnya berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Bondowoso dan Situbondo. Argopuro bukan termasuk gunung api aktif, jadi tenang saja, kamu ngga perlu takut gunung ini tiba-tiba meletus sewaktu kamu sedang mendaki, hehe. Letak gunung ini cukup berdekatan dengan dua gunung keren lainnya di Jawa Timur, yakni Semeru dan Raung, jadi kamu yang berdomisili jauh dari Jawa Timur bisa sekalian mengelompokkan ketiga gunung ini dalam sekali jalan. Lumayan kan biar hemat ongkos, tapi udahnya badan kamu pasti bakalan ringsek kalo mendaki 3 gunung ekstrem ini sekaligus, hihi.

Suasana pagi di danau taman hidup via ankaranarenva.wordpress.com

Spot Menarik

Banyak banget yang bisa kamu nikmati di gunung yang punya hutan masih cukup perawan ini, secara doi merupakan bagian dari kawasan Suaka Margasatwa Pegunungan Iyang. Selain hutan yang masih sangat liar tersebut, Argopuro juga punya savana-savana luas nan indah, diantaranya ada alun-alun Cikasur yang udah terkenal keindahannya ke seantero negeri. Ada juga danau Taman Hidup yang bakal bikin kamu mager banget buat nongkrong disana seumur hidup kamu.

Cikasur via buwana.com

Puncak

Melihat bentuk gunungnya yang ngga runcing-runcing amat, udah pasti puncak gunung Argopuro ngga cuma ada satu, tapi tiga. Ya ada puncak Rengganis, Argopoera, dan Arca. Lokasinya ngga terlalu berjauhan, sehingga cukup mudah buat mengunjungi semua puncak dalam sekali jalan. Kalo kamu males mengunjungi ketiganya, bisa pilih puncak tertinggi yakni Argopuro, atau puncak Rengganis yang terkenal mistis.

Puncak Argopuro via nasrullohfath.wordpress.com

Jalur Pendakian

  • Bremi
via jejaksibolang.com
  • Baderan
jalur basecamp baderan - mata air 1 via plantagama.wordpress.com

Estimasi Biaya

Hitung aja sendiri lah. Kan rumah kita beda-beda lokasi, terus lama waktu perjalanan juga pasti bervariasi, perbekalan juga pasti ngga bakal sama. So kamu hitung dan perkirakan saja sendiri ya, kalo mau tenang dan nyaman, bawa sepuluh juta aja.

Tips

Standar aja, persiapkan peralatan lengkap dan cek kondisinya, kira-kira alat-alat naek gunung punyamu masih layak pakai apa tidak. Kalo ngga punya alat minjem aja sama temen atau nyewa di toko rental alat gunung. Ijin dulu sama keluarga, terutama orang tua. Kasih tau informasi selengkapnya sama orang-orang terdekat, biar kalo ada apa-apa bisa ditolongin. Pelajari aturan-aturan dasar mendaki gunung yang baik, bisa tanya-tanya temen atau baca di blog ini karena ada banyak tips-tips bagus buat kamu terapkan (promosi dikit boleh ya, hehe). Terus jaga kelakuan, hormati adat istiadat masyarakat setempat. Lengkapi perizinan, ketahui lokasi-lokasi instansi rumah sakit dan kantor polisi terdekat. Dan yang paling penting jangan sampai merusak dan mengotori alam. Satu lagi jangan lupa berdoa dan inget terus sama Tuhan.

(keterangan : informasi diambil dari berbagai sumber)

Sabtu, 20 Juni 2015

10 Lagu untuk Pendakian Santai


Lagu untuk Mendaki - Musik merupakan suatu karya seni yang benar-benar sangat dicintai oleh hampir semua manusia di muka bumi ini, sampai rasa-rasanya kamu bakal dianggap manusia aneh kalau sampai alergi mendengarkan musik, hehe. Ya, semua orang suka musik, tak terkecuali para pendaki gunung. Saat menghadapi kebetean menghadapi jalur terjal tiada akhir, musik bisa jadi penghibur yang membantu mempertahankan mood dan semangat. Saat bahan obrolan habis, musik bisa jadi solusi bahan obrolan baru bersama teman pendaki. Saat kesepian dan sedikit ketakutan dikala mendaki seorang diri, musik bisa menjadi teman pembuat hati tentram. Pokoknya musik adalah salah satu elemen penting yang bisa jadi solusi untuk memecahkan permasalahan pendaki.

Nah, kali ini saya akan memberikan beberapa daftar lagu atau playlist yang bisa kamu putar saat sedang mendaki gunung. Setiap pendakian pastinya punya tema, tipe, ataupun tujuan yang berbeda, oleh karena itu daftar lagu yang kami rekomendasikan pun akan disesuaikan dengan jenis pendakian yang kamu lakukan. Dan untuk kali ini, kami akan memberikan rekomendasi rangkaian lagu yang layak diputar saat kamu melakukan pendakian santai. Apa saja lagu-lagunya, so check this out gengs!

1. Learn to Fly - Foo Fighter


Selain iramanya yang asik dan ramah walaupun lumayan nge-rock, salah satu lagu terpopuler dari grupnya Dave Grohl ini punya lirik yang asik dan cocok buat para pendaki gunung. Dari judulnya aja udah cocok banget, pendaki kan mencari ketinggian seolah-olah mau belajar terbang kayak burung. Lagu ini dijamin bakalan menghibur kamu selama perjalanan pendakian santaimu berlangsung.

2. What a Wonderful World - Rod Stewart


Saat melakukan pendakian santai, pastinya kamu punya banyak waktu buat menikmati keindahan pemandangan alam sepanjang perjalanan. Lagu yang aslinya dibawakan oleh Louis Armstrong ini bakalan cocok menemani kamu menikmati dan mensyukuri keindahan alam saat sedang melakukan pendakian, tengok aja liriknya yang memuji-muji keindahan alam. Dengan suara yang serak-serak basah, Rod Stewart berhasil me-remake lagu ini menjadi lebih bernyawa dan lebih nyaman untuk di dengar.

3. Patience - Gun n' Roses



GNR emang terkenal sebagai band rock yang sangat mendunia, lagu-lagunya pun kebanyakan berirama rock yang sangat keras. Namun, jangan panik, lagu satu ini akan sangat nyaman untuk didengarkan siapa saja, dengan siulan Axl Rose di awal dan petikan gitar yang renyah dari Slash, lagu ini bakal memanjakan telingamu sepanjang perjalanan pendakian.

4. Hidup Adalah Perjuangan - Dewa 19


~Kemenangan hari ini, bukanlah berarti kemenangan esok hari, kegagalan hari ini, bukanlah berarti kegagalan esok hari, hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti, usah kau menangisi hari kemarin, aaaa~ Itulah sedikit penggalan lirik lagu dari salah satu band terbesar di Indonesia ini. Irama musiknya yang asik, dan lirik lagunya yang memotivasi bakalan cocok untuk kamu dengarkan saat mendaki gunung.

5. Supersonic - Oasis


Irama britpop yang sedikit ngerock dari lagu Oasis yang satu ini, sangat asik untuk didengarkan sambil menyusuri tanjakan terjal sepanjang jalur pendakian. Suara merdu Liam Gallagher dipadu dengan tabuhan drum dan cabikan gitar sang kakak, menjadikan lagu ini salah satu lagu terbaik milik Band legendaris asal kota Manchester ini.

6. Kesepian Kita - Pas Band feat Tere


Salah satu lagu favorit saya saat mendaki gunung. Irama grunge-nya yang cukup bersahabat, dengan lirik yang sangat dalam, membuat lagu ini layak masuk daftar playlist lagu untuk menemani pendakianmu. 

7. Somewhere only We Know - Lily Allen


Alunan piano, suara merdu dari seorang gadis, dan lirik lagu yang berbau alam, jadi kombinasi yang sangat pas untuk didengarkan sambil berjalan menyusuri jalan setapak di hutan belantara. Kenapa tidak versi aslinya yang dinyanyikan oleh Keane? Karena saya laki-laki, sukanya yang versi perempuan, hehehe. So, why don't we go, somewhere only we know..

8. Kembali - Steven & Coconut Treez


Buat para pecinta musik Reggae, saya masukkan salah satu lagu paling nyaman untuk di dengarkan sepanjang pendakian, yaitu lagu "Kembali" dari Steven & Coconut Treez. Irama reggae yang sudah tentu sangat asik untuk didengarkan, ditambah lirik yang sangat pas, lagu ini sangat layak masuk dalam playlist mendakimu. Disini yang berikan damai dihati..yeee..

9. Hard Sun - Eddie Vedder


Buat yang suka dan sudah nonton film Into the Wild, pastinya bakal tak asing dengan lagu yang satu ini. Ya, lagu ini adalah salah satu lagu soundtrack film petualangan Chrish McCandless tersebut. Saat mendengarkan lagu ini sambil menyusuri jalan setapak di tengah hutan, dijamin kamu bakal terbayang gimana kerennya petualangan Alexander Supertramp, hehe.

10. Mahameru - Dewa 19


Wah lagu ini sudah pasti wajib masuk daftar putar setiap pendakian gunung, apalagi bagi kamu yang sedang mendaki Gunung Semeru. Liriknya bercerita tentang pendakian gunung, disertai petikan gitar dan musik yang sangat enak didengar, dan ada juga suara alam pegunungan malam hari di awal lagu yang bikin lagu ini makin spesial. Top deh pokoknya, dinyanyikan oleh Ari Lasso yang ternyata juga dulunya gemar mendaki gunung, membuat lagu ini semakin bernyawa.

Itulah 10 lagu yang layak untuk masuk ke dalam playlist lagu pendakian santai yang akan kamu lakukan. Pilihan lagu ini sepenuhnya adalah versi penulis, dengan tentunya dipengaruhi berbagai genre musik yang disukai penulis. Bagi kamu yang punya usulan lagu lain yang juga sangat asik untuk di dengarkan saat mendaki, silahkan tambahkan di kolom komentar.

Oh hampir lupa, hargailah privasi pendaki lain saat kamu memutar musik dikala mendaki, baiknya gunakan headset agar tidak menimbulkan polusi suara yang bisa mengganggu ketenangan orang lain, apalagi saat malam hari dimana waktunya pendaki lain untuk beristirahat. Namun jika mereka tak terlihat terganggu, lanjutkan saja putar musikmu, siapa tahu mereka juga ikut terhibur dan menikmati, hehe. Salam Lestari!
Jumat, 19 Juni 2015

Gunung Papandayan Garut (Lagi) - Chapter 2 "Edelweiss"


Melanjutkan catatan perjalanan yang tertunda tentang keindahan Gunung Papandayan, yang di chapter pertama baru sampai mencicipi keindahan sunrise di hutan mati saja, kali ini saya akan merampungkannya dengan kisah keindahan berikutnya yang masih tersimpan di gunung yang satu ini. Padang Edelweiss berjudul Tegal Alun adalah keindahan lainnya yang tersembunyi di belantara hutan Gunung Papandayan, dan saya sangat penasaran dengan tempat ini, karena dalam perjalanan sebelumnya saya belum sempat bertemu dengan Tegal Alun. Langsung saja kita mulai ceritanya.


Foto di atas mungkin sudah memberikan sedikit gambaran betapa indahnya padang edelweiss yang ada di tengah-tengah gunung ini. Ya, tempat itulah yang menjadi tujuan kami berikutnya. Setelah puas menikmati pemandangan sunrise pagi di hutan mati, rasanya kami ingin langsung saja pergi menuju Tegal Alun yang katanya super keren itu. Tapi perut ini rupanya punya keinginan yang berbeda, rasa lapar mulai melanda, dan tak bisa kami hiraukan begitu saja, kami pun putuskan untuk mengisi tenaga dengan kembali ke pondok seladah, dimana tenda bersama segala isinya kami tinggalkan sendirian di sana.

Perjalanan kembali ke Pondok Seladah melewati semak-semak pohon edelweiss dan rawa-rawa kecil
Sarapan pagi mie instan hangat, macam sarapan anak kost di penghujung bulan

Sampai kembali di perkemahan pondok seladah, kami langsung masak mie instan untuk mengisi perut yang keroncongan (jangan ditiru! karena katanya mie instan tak terlalu baik dan minim gizi untuk dimakan dalam pendakian, kecuali kalo kepepet atau sedang bokek, hehe). Setelah selesai, kami bergegas packing barang-barang yang akan dibawa menuju Tegal Alun, dan bertanya sana-sini soal jalur menuju tempat indah itu. Dari hasil bertanya-tanya tersebut, kami dapat informasi bahwa ada 2 jalur yang bisa dilewati, yakni lewat tanjakan terjal yang bisa di mulai dari Pondok Seladah, atau jalur lewat Hutan Mati yang lebih landai dan bersahabat namun dengan jarak lebih jauh. Karena kami so kuat dan tak sabaran, alhasil dipilihlah jalur terjal lewat Pondok Seladah ini, biar lebih menantang dan lebih cepat sampai gitu, hehe. Dan ternyata, naudzubillah banget jalurnya, najak poll dengan medan bebatuan terjal yang bikin lutut cepat bergetarr, padahal kami cuma bawa barang seperlunya aja lo. Tapi sedikit terhibur juga dengan pemandangan pondok seladah kecil di bawah sana, keren dah pokoknya.

Awalnya lewat hutan keren gini, mirip hutan di pilem-pilem korea yang kece itu

Berikutnya ya ini,

dan ini, grrr!

tapi beruntung bisa liat ini..

Ngos-ngosan kami udah poll pokoknya, nanjaknya gile bener coy, super nyiksa. Tapi alhamdulillah penderitaan kami ngga berlangsung terlalu lama, setelah setengah jam-an, tanjakan terjal mulai abis, medan landai mulai menghampiri disertai pepohonan edelweiss yang menyambut, lelah kami pun seketika terobati. Edelweiss makin banyak aja di sepanjang jalur landai ini, kami pun mulai berpikir apa kita udah nyampe Tegal Alun gitu ya, tapi kok biasa aja, ngga terlalu wah, dan ngga mirip sama sekali dengan foto-foto yang kami liat di instagram. Ah kalo ini beneran Tegal Alun, kecewa berat dah, sampai tiba-tiba ketemu pendaki lain yang mau turun dan bilang kalo Tegal Alun masih lumayan jauh di depan sana. Alhamdulillah kita masih belum sampai. Lanjut lagi jalan sampe abis lagi pohon-pohon edelweiss berganti hutan rimbun lagi. Lumayan jauh juga rupanya, sampai kami akhirnya nemu jalan turunan dan bray seketika kami keluar dari hutan dan disambut lapangan megah yang dikelilingi koloni bunga abadi ini, Subhanalloh kece abiss tempatnya! Ternyata ada surga di Gunung Papandayan...

Pake efek dikit, biar lebih kece, hehe

Nongkrong seharian juga ngga bakalan bosen kayaknya

Mulai bermekaran tunjukkan kecantikan warna

Damainya alam raya

Siapa yang tak suka bunga abadi ini

Area Konservasi, jangan sampai kamu rusak dan kotori

Abaikan mukanya, fokus ke bajunya saja, hihi

foto dulu boleh ya, hehe

Itulah sebagian dari banyak gambar yang kami ambil, ingat jangan mengambil apapun selain gambar ok! Jangan biarkan tanganmu menjadi jahil mencuri bunga-bunga indah yang ada di sini! Daripada mengambil sekumpulan edelweiss untuk kau berikan pada kekasihmu, lebih baik ajak dia ke sini, lebih bijaksana, gentle, sekaligus romantis, dijamin kekasihmu bakal senang dan makin cinta sama kamu, hehe.
Keindahan yang terekam oleh kamera tentunya tak bakalan mampu menandingi sensasi mata telanjangmu saat menggerayangi keindahan yang tersaji di tempat ini. So, buat kamu yang belum pernah ke sini, wajib banget buat masukin Tegal Alun Gunung Papandayan ke dalam daftar destinasi liburanmu berikutnya.
Tak banyak yang kami lakukan di sini, mulut tak berhenti berucap takjub mensyukuri keindahan alam yang tersaji, betapa beruntung kita lahir dan hidup di Indonesia yang punya sejuta keindahan ini. Setelah puas berjalan-jalan mengitari hampir seluruh area tegal alun, kami beristirahat sejenak diantara pohon-pohon edelweiss, merangkai alat masak, bersiap membikin kopi hangat. Minum secangkir kopi di tempat seperti ini membuat kenikmatannya naik jadi berlipat-lipat boy, meski yang kami minum cuma kopi sachet murahan, hehe. Pokoknya Tegal Alun juara! Suatu hari saya pasti bakal balik ke sini.


Pamer batu akik

Mejeng di hutan mati

Puas menikmati Tegal Alun sampai ke akar-akarnya, kami putuskan untuk kembali pulang, karena hari mulai beranjak siang, dan sedikit khawatir juga sama si tenda yang kami tinggalkan di Pondok Seladah, hehe. Tak banyak yang terjadi selama turun gunung, selain sedikit cedera lutut saat menuruni jalur terjal menuju pondok seladah. Mampir sebentar berucap selamat tinggal sama si hutan mati, kami pun beres-beres packing peralatan dan langsung cuss ngeng meluncur pulang.

Stop Vandalisme!
Langkah kaki mulai gontai bos, hihi
Ada banyak keindahan yang bisa kamu nikmati di Gunung Papandayan, namun ada juga sedikit kesedihan saat melihat banyak coretan nakal di bebatuan sekitar kawah. Ya, vandalisme merajalela di kawasan ini, banyak coretan dari mulai pesan-pesan cinta hingga tulisan teu pararuguh yang merusak keindahan. Tolonglah bagi siapa saja yang gemar melukis, stop melukis bebatuan atau memahat pepohonan di pegunungan, seni yang dikerjakan bukan pada tempatnya tak bisa dianggap sebagai sebuah karya, namun lebih pantas disebut kejahatan. Salam Lestari!

Chapter 1 baca di sini..

Punya cerita pendakian seru dan ingin kamu share di bluetripper.com, silahkan kirim cerita pendakianmu via e-mail ke alamat bluetripper18@gmail.com. Mari bercerita tentang mendaki!

Minggu, 14 Juni 2015

Tips Memilih Partner Mendaki Gunung


Tidak semua orang dapat melakukan pendakian seorang diri, kebanyakan dari kita tetap membutuhkan (minimal) seorang partner untuk dapat melakukan pendakian dengan lancar, aman, dan selamat sampai kembali lagi ke rumah tercinta. Terlepas dari banyaknya pengalaman yang ia miliki, mendukungnya peralatan yang ia punya, dan sangat mumpuni skill yang ia kuasai, pendakian tanpa partner tetap sangat berbahaya dan beresiko untuk dilakukan oleh seorang pendaki, karena seperti yang telah saya bahas berkali-kali, saat mendaki, akan banyak sekali kejadian-kejadian tak terduga yang belum tentu mampu kita tangani seorang diri. Maka dari itu, akan lebih baik dan aman jika kita memiliki teman seperjalanan yang akan siap sedia membantu kita manakala kejadian buruk tiba-tiba menghadang.


Namun perlu diingat, mendaki bersama seorang atau banyak partner tidak selalu menjamin pendakian yang kita lakukan berakhir dengan lancar, aman, dan menyenangkan. Terutama jika kita nanjak bareng dengan teman yang ternyata sangat menyusahkan dan lebih parahnya lagi punya sifat yang sangat menjengkelkan. Sepanjang perjalanan kita bakalan disiksa lahir batin oleh tingkah polah partner kita yang parahnya minta ampun tersebut. Bukan cerita seru yang didapat, tapi keluhan-keluhan makan hati lah yang akan terlontar saat kita pulang dan menceritakan pengalaman mendaki kita bersamanya. Demi menghindari hal-hal buruk itu, rasa-rasanya kita perlu lebih selektif dalam memilih partner mendaki. Bukan berarti kita tak bersahabat terhadap semua orang, diskriminatif, pilih-pilih teman, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya, tapi siapa yang mau jika mendaki gunung yang pada awalnya kita bayangkan akan berlangsung menyenangkan, namun kenyataannya berjalan menyebalkan dan melelahkan lahir batin, gara-gara kita sembarang mengajak orang mendaki bersama. Untuk itu, kami punya beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan untuk memilih partner mendaki yang bakal cocok menemani perjalanan panjangmu. Apa saja tipsnya, check this out guys!

  • Mampu Bekerja Sama dengan Baik
Inilah faktor paling penting yang harus kamu pertimbangkan saat hendak memilih teman mendaki. Pilihlah teman yang telah kamu kenal baik dan kamu yakin akan mampu bekerja sama dengannya. Banyak orang mengatakan, saat naik gunung, sifat asli seseorang bakal muncul, hal ini juga perlu kamu pertimbangkan, bisa saja seseorang yang sehari-hari mampu berkerjasama dan berhubungan baik dengan kamu, tapi saat mendaki gunung ternyata kebrengsekannya tiba-tiba muncul, tentu hal itu sangat mengganggu dan menyusahkan perjalanan kamu. Perlu kejujuran hati untuk menilai dengan baik karakter seseorang, pastikan kamu memilih dengan baik partner yang mampu bekerja sama sepanjang perjalanan pendakian.

  • Punya Pengalaman Mendaki yang Seimbang
Partner yang punya pengalaman mendaki jauh lebih mentereng dari kamu memang bagus dan membuat hati menjadi tenang, namun akan membuat kamu terlena dan terlalu bergantung pada pengalamannya yang super hebat. Sedangkan partner dengan pengalaman jauh di bawah kamu bakal sedikit menyusahkan dengan banyak berondongan pertanyaan polosnya, sulit untuk diajak berdiskusi menghadapi suatu permasalahan dan pastinya dia bakal tergantung banget sama pengalaman yang kamu miliki. Seyogyanya, pilihlah partner dengan pengalaman mendaki yang seimbang denganmu, agar pembagian tugas bisa dilakukan dengan mudah, permasalahan dapat diatasi bersama, dan masing-masing akan mampu bekerja sama tanpa saling bergantung pada yang lainnya.

  • Punya Kekuatan Fisik yang Setara
Mendaki dengan teman yang punya speed cepat dengan kekuatan fisik mumpuni akan membuat kamu kepayahan mengejar dan menyamakan ritme pendakian. Sebaliknya jika mendaki dengan teman yang jarang berolahraga, dengan ritme jalan sangat lamban, kesabaran kamu akan diuji dengan sangat, dan juga mendaki dengan ritme terlalu lamban disertai banyak istirahat bakal membuat tubuh kamu lebih capek. Untuk menghindari hal tersebut, pilihlah partner yang kira-kira punya kemampuan fisik yang sama dengan kamu, agar ritme pendakian menjadi stabil tanpa harus ada yang berkorban untuk menunggu dan mengikuti ritme berjalan teman lainnya.

  • Punya Peralatan yang Setipe
Jika kamu mendaki dengan peralatan yang super ultralight, sedangkan partner kamu memakai peralatan classic yang super berat, pendakianmu dijamin bakal sedikit kacau dan kurang rasa kebersamaan. Samakan dulu persepsi dan tujuan mendaki kalian, berkorbanlah dengan membawa peralatan sejenis jika temanmu tak punya alat mendaki ultralight, agar pendakian menjadi lebih seimbang dengan kebersamaan menanggung beban yang sebanding. Jika kamu memaksa ingin membawa peralatan ultralight, cari lagi teman yang mau mendaki bersama dengan peralatan sejenis.

  • Punya Tujuan yang Sama
Setiap orang punya alasan dan tujuan yang beragam dalam melakukan pendakian. Ada yang mencari tantangan, ada juga yang menginginkan pemandangan, ada yang mengetes kemampuan fisik, ada pula yang bersantai sekedar rekreasi, dan banyak lagi tujuan tergantung pribadi masing-masing. Pastikan kamu mendaki dengan orang yang punya tujuan sama, agar semuanya sama-sama menikmati perjalanan.


Itulah tadi sedikit tips memilih partner mendaki gunung yang bisa kami berikan. Sebaik-baiknya orang adalah mereka yang mampu beradaptasi, bersabar, dan mengerti akan kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh temannya, tapi tetap saja kan tidak ada manusia yang sempurna, semua memiliki batas kesabarannya masing-masing. Beruntunglah bagi kamu yang punya kemampuan sabar tanpa batas, sehingga bisa bebas memilih teman seperjalanan mendaki tanpa akan mengeluh di kemudian hari. Itu saja yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat, Salam Lestari!
Selasa, 09 Juni 2015

10 Gunung di Jawa Timur untuk Pendakian

via ferdiendinanda.blogspot.com
Gunung di Jawa Timur untuk Pendakian - Jawa Timur merupakan sebuah surga bagi para pendaki, dimana berbagai gunung tinggi dengan pemandangan indah ada di sini. Yang paling terkenal tentunya gunung bromo sebagai kiblat fotografi alam dan gunung semeru sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa. Namun karena gunung Bromo terlalu bertema wisata alam yang tak perlu bersusah payah untuk mendaki mencapai keindahannya, kami tak memasukkan gunung ini ke dalam daftar gunung yang harus kamu daki di Jawa Timur.

Beruntunglah mereka yang terlahir dan hidup di tanah Jawa, apalagi berada tepat di bagian timur pulau ini. Beraneka gunung dengan karakteristik dan keindahan tersendiri ada di wilayah ini. Para pendaki daerah ini tak perlu berjauh-jauh untuk mencari gunung tinggi, menantang, sekaligus indah untuk di daki, karena semua kriteria tersebut ada di gunung-gunung yang bertebaran di wilayah Jawa Timur. Nah bagi kalian yang tidak bertempat tinggal di wilayah ini, dan belum mengenal berbagai gunung yang cocok untuk di daki di wilayah ini, kami akan memberikan sedikit informasi mengenai beberapa gunung di jawa timur yang cocok untuk tujuan mendakimu. Gunung apa saja yang layak untuk destinasi petualangan kita berikutnya? langsung saja cek daftarnya di bawah ini.


Siapa tak kenal dengan gunung yang satu ini, keindahannya telah tersebar ke seantero negeri sebagai buah bibir yang menarik banyak pendaki untuk menjamah kecantikan pemandangan gunung ini, kegagahan puncaknya yang melegenda telah memicu adrenalin banyak pendaki untuk merasakan setiap tantangan yang tersaji di gunung ini, ya dia adalah gunung tertinggi Pulau Jawa, Semeru. Gunung aktif setinggi 3.676 mdpl ini makin meledak popularitasnya semenjak beberapa tahun silam sebuah film bertema pendakian gunung begitu booming di tengah masyarakat Indonesia, tak heran kini Gunung Semeru menjadi salah satu tujuan favorit hampir setiap pendaki Indonesia dan bahkan mancanegara. Semeru pastinya menjadi mimpi bagi para pendaki yang belum pernah menjejakkan kakinya di gunung ini, dan menjadi tempat yang dirindukan oleh mereka yang telah pernah mendarat di puncak tertinggi gunung ini.


Gunung Arjuno terletak di kota Malang dan letaknya bersebelahan atau boleh disebut menempel dengan gunung Welirang, sehingga gunung ini sering dipanggi Arjuno Welirang. Tingginya yang mencapai angka 3.339 mdpl membuat Arjuno berada di urutan ke-4 dalam daftar gunung tertinggi di Pulau Jawa. Arjuno menjadi salah satu destinasi gunung yang menarik untuk di daki di Jawa Timur, di gunung ini banyak terdapat arca-arca peninggalan sejarah, karena gunung ini memang memiliki peranan yang cukup penting dalam dunia kerajaan-kerajaan jaman dahulu.


Raung terkenal dengan puncak sejatinya yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Perlu keberanian tinggi, peralatan safety lengkap, serta skill panjat tebing untuk dapat mencapai puncak sejati gunung ini. Raung rasanya sangat cocok untuk jadi tujuan mendaki kamu yang tergila-gila pada petualangan penuh tantangan sekaligus memacu adrenalin. Gunung setinggi 3.344 mdpl ini juga punya kawah lebar yang sangat megah. Raung terletak di Kabupaten Bondowoso, dengan banyak jalur yang bisa dilalui, diantaranya jalur Kalibaru dan Sumber Waringin.


Jawa Timur benar-benar dipenuhi gunung-gunung keren dan megah yang sayang untuk kamu lewatkan dari daftar tujuan mendaki kamu. Gunung lain yang punya pemandangan indah dan punya keunikan tersendiri adalah Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lawu yang setinggi 3.265 mdpl terkenal dengan mitos-mitos dunia gaibnya. Disamping itu, banyak spot-spot menarik yang bisa kamu nikmati di sepanjang perjalanan menuju puncak gunung ini.


Kalo mau ke sini, siap-siap saja menghadapi perjalanan super panjang yang sangat melelahkan jiwa dan raga. Ya, Gunung Argopuro terkenal sebagai gunung dengan trek terpanjang se-Jawa. Gunung ini memang tak tinggi-tinggi amat, puncaknya pun tak terlalu spesial, namun punya savana-savana indah dan danau taman hidup yang siap memanjakan mata. Argopuro punya ketinggian puncak setinggi 3.088 mdpl, lokasinya berada di kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Argopuro juga dikenal sebagai gunung yang sangat angker dengan legenda Dewi Rengganisnya.


Gunung Butak berdekatan dengan Gunung Kawi yang terkenal sebagai tempat favorit pesugihan. Informasi tentang gunung yang satu ini masih sangat terbatas, karena memang gunung ini masih kalah tenar di bandingkan gunung-gunung tinggi di wilayah Jawa Timur seperti yang telah di bahas di atas. Tapi jangan salah, Gunung Butak yang setinggi 2.868 mdpl ini punya savana yang sangat indah tersembunyi di dalamnya. Selain itu, dari gunung ini kamu juga dapat melihat pemandangan keindahan gunung Arjuno Welirang.


Terletak di Banyuwangi Jawa Timur, Gunung Ijen terkenal dengan kawahnya yang indah dan punya fenomena unik menghasilkan api biru atau blue fire yang banyak disukai oleh para fotografer alam bebas. Fenomena blue fire sendiri hanya bisa dijumpai di 2 tempat saja di dunia, yakni di Alaska dan Ijen, tak heran Ijen menjadi salah satu gunung spesial yang banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Gunung ini punyak kawah luas serupa danau dengan kedalaman mencapai 200 meter.


Gunung Liman terletak di Pegunungan Wilis yang berada di tenggara dari Kota Madiun, tepatnya berada di antara Ponorogo dan Nganjuk Jawa Timur. Gunung ini memang tak terlalu terkenal di kalangan pendaki Nusantara, namun memiliki tantangan tersendiri karena akses yang cukup sulit dan medan yang masih cukup liar. 


Lemongan merupakan bagian dari kelompok Pegunungan Iyang, yang terletak di wilayah 2 kabupaten, yakni Lumajang dan Probolinggo. Gunung Lemongan memang tak terlalu tinggi, puncak tertingginya yakni Tarub hanya setinggi 1.651 mdpl. Namun gunung ini punyak pemandangan indah dengan banyak danau yang bisa kamu kunjungi. Gunung ini sangat cocok untuk dijadikan tujuan mendaki akhir pekan kamu.


Satu lagi gunung kecil namun spesial yang ada diantara 2 kabupaten di Jawa Timur, yakni Mojokerto dan Pasuruan. Gunung cantik ini sering disebut sebagai miniatur Gunung Semeru, karena karakteristik puncaknya yang sangat mirip dengan Mahameru. Selain memiliki pemandangan alam yang indah, menurut cerita dan catatan sejarah, gunung ini merupakan salah satu gunung yang memiliki peranan penting pada zaman kerajaan-kerajaan Jawa dahulu kala. Di gunung ini banyak ditemukan situs-situs sejarah berupa candi-candi dan tempat pertapaan, yang menandakan betapa gunung ini adalah salah satu gunung terpenting pada masa keemasan kerajaan kuno dahulu kala. Bagi kamu pendaki yang juga suka dengan bangunan-bangunan kuno bersejarah, Penanggungan sangat wajib untuk kamu masukan ke dalam destinasi perjalananmu berikutnya.

***

Itulah tadi sedikit informasi mengenai daftar gunung di Jawa Timur yang cocok untuk tujuan mendakimu. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan informasi, silahkan menuliskan kritik dan tambahan di kolom komentar. Selalu ingat aturan penting pendakian, selalu persiapkan diri dengan baik, dan selalu utamakan keselamatan diri dalam melakukan pendakian. Semoga bermanfaat, Salam Lestari!
Sabtu, 06 Juni 2015

Gunung Papandayan Garut (Lagi) - Chapter 1 "Sunrise"


Dengan trek yang sangat bersahabat, serta pemandangan alam yang luar biasa spesial, belakangan ini Gunung Papandayan makin ramai dikunjungi banyak orang. Para pengunjung yang kebanyakan adalah para pendaki, setiap harinya berbondong-bondong berwisata ke gunung nan indah ini, terlebih lagi saat akhir pekan datang, hampir dapat dipastikan, keramaian di gunung ini makin meningkat pesat sampai-sampai kamu bakal kesulitan buat bernapas, hihi. Pesona Papandayan memang terlalu manis untuk dilewatkan, di gunung ini, banyak sekali spot-spot menarik dengan pemandangan yang luar biasa aduhai untuk jadi latar belakang foto-foto selfie kamu. Ada Hutan Mati dengan pohon-pohon keringnya, dan juga ada Tegal Alun dengan hamparan bunga edelweiss yang super megah. 2 tempat ini dijamin bakal membuat kamu betah berlama-lama di sana untuk hanya sekedar menikmati keindahan alam ataupun untuk berfoto ria sepuas-puasnya. Pokoknya Papandayan adalah surga buat para penikmat alam dan pecinta selfie. Karena fakta-fakta tersebutlah, akhirnya saya mencoba sukses kembali mengunjungi Gunung Papandayan.


Garut memang salah satu kota paling wajib untuk dikunjungi para pendaki. Banyak gunung-gunung menarik yang sangat layak untuk kamu daki jika mengunjungi kota indah ini. Jika kamu tipe pendaki yang senang dengan tantangan, ada Gunung Cikuray dan Gunung Guntur dengan trek yang super kejam, namun jika passion-mu lebih ke arah penikmat alam atau pecinta fotografi, ada Gunung Papandayan yang siap memanjakan matamu dengan segala keindahannya. Pokoknya, bagi kamu yang belum pernah ke Garut, kota ini wajib ada dalam wishlist destinasi petualanganmu.
Ya, sesuai dengan judulnya, dan seperti yang telah saya sampaikan di awal, kali ini saya bakal kembali mengunjungi salah satu Gunung terindah yang ada di Indonesia, dia adalah Papandayan. Kenapa Papandayan lagi? Pertama, karena lokasinya yang tak terlalu jauh dari kota tempat saya bermukim, kedua, karena cukup dekat, budget perjalanan pun jadi lebih bersahabat, ketiga, karena Papandayan memang spesial, siapapun sepertinya ngga bakal bosan untuk bertamu ke gunung ini walau sudah berkali-kali hiking dan camping di gunung ini, keempat, apa lagi ya? Langsung saja ke TKP lah..

Pondok Seladah kalo lagi rame, via muhdhito.me

Berhubung Gunung Papandayan kini popularitasnya makin meroket, banyak berita dari kawan yang menerangkan, bahwa kalau lagi weekend gunung ini selalu padat pengunjung, pondok seladah bakalan penuh sama tenda pendaki yang baris-berbaris memenuhi ruang, di toliet bakalan ada antrian super panjang mirip antrian orang-orang yang nagih BLT, dan semak-semak bakalan dipenuhi tissue-tissue bernoda kuning keemasan,  widiih lebay banget, haha, jadi ngeri ngebayanginnya juga. Karena berita-berita itu tadi, lalu pengalaman ngecamp rame-rame di Gunung Prau, dan berhubung saya juga pengangguran, hehe, alhasil saya memilih untuk memundurkan jadwal keberangkatan dari hari sabtu ke hari minggu guna menghindari keramaian dan kegalauan yang dibawa para pendaki di hari libur. Dan alhamdulillah, berangkat minggu adalah keputusan yang sangat tepat, saat berangkat ke sana, saya berpapasan dengan banyak sekali pendaki yang berbondong-bondong mau pulang ke rumahnya, bye-bye.

Arus balik pendaki Papandayan

Lewat kawah, jalur sepi ceria, yeah!

Niat awalnya pengen liat yang kayak gini, via australianphotography.com

Niat awalnya mengejar momen sunset di hutan mati, tapi berhubung cuaca sepertinya tak terlalu mendukung, dengan kabut yang semakin menggunung, akhirnya kita jalan santai saja menuju pondok seladah. Buat kamu yang belum tahu betapa bersahabatnya gunung ini, sedikit info kalau di pondok seladah ada sejenis toilet umum yang siap memanjakan aktivitas buang hajat kamu, selain itu banyak sumber air bersih yang membuat kamu ngga perlu bersusah payah membawa banyak air dari titik awal pendakian, plus ada warung-warung cantik yang menyediakan banyak jajanan mewah (untuk ukuran jajan di gunung tentunya), cukup bawa saja air dan makanan secukupnya sebagai bekal di perjalanan menuju pondok seladah. Tapi, untuk soal peralatan, kamu tetep kudu full armor, terutama untuk pakaian hangat dan peralatan tidur, karena gunung ini dinginnya bukan main, bos! Kalo ngeremehin, bisa-bisa kamu kena hipotermia yang bahaya banget. Tentang hipotermia, silahkan baca disini. Kapan pun dan di manapun kamu mendaki gunung, jangan sekali-sekali kamu meremehkan keselamatan, always safety first guys!

Pondok Seladah malam terang bulan

Sampai di Pondok Seladah yang masih sedikit ramai, kami langsung mendirikan tenda, karena hari sudah mulai beranjak gelap, dan udara dingin mulai menusuk-nusuk tulang. Pondok Seladah malam saat cuaca cerah ternyata sangat indah, saat kabut tersingkap, bintang-bintang bertaburan mengeroyok bulan yang menggantung dengan anggunnya di langit malam. Sayangnya kamera saya terlalu payah untuk mengambil gambar keindahan langit malam, jadinya ngga ada bahan untuk pamer deh, hehe. Setelah memasak dan puas menikmati keindahan langit malam, karena udara malam yang semakin dingin menusuk tulang, kami pun bergegas masuk tenda, dan segera bersembunyi dalam sleeping bag hingga terlelap dalam tidur pulas.
Ting tong ting tong, bunyi alarm buyarkan mimpi, saatnya berburu sunrise! Bergegaslah kami menuju hutan mati menembus dingin yang masih menyelimuti udara pagi. Tak terlalu banyak orang di hutan mati, hanya ada beberapa gelintir rombongan sedang menunggu mentari yang masih bersembunyi di balik awan. Meski datang terlambat karena terhalang awan, mentari pagi ini tetap muncul membawa pesona dan kehangatan. Sunrise di gunung memang tak pernah mengecewakan, selalu megah dengan segala keindahannya.

Berburu Sunrise 

Menanti mentari yang terhalang awan

Sunrise akhirnya tiba

Sinarnya memberi terang dan kehangatan

Hutan mati saja sudah sangat keren dan megah, ini ditambahin lagi sama sunrise yang indah, lengkaplah sudah mahakarya Tuhan yang tersaji pagi itu. Kamera kami cuma bisa mengabadikan keindahan sampai kualitas itu saja, kamu harus coba sendiri melihat dengan kedua mata telanjang dan rasakan betapa dahsyatnya keindahan alam Indonesia di Gunung Papandayan ini, saya jamin kamu bakalan ngga berenti buat bersyukur sama Tuhan, karena telah dilahirkan di Indonesia yang indah ini.
Karena takut kepanjangan, cukup sampai disitu saja cerita kali ini, nanti dilanjut ke chapter berikutnya, hehe. Jangan lupa untuk tidak mengambil apapun selain gambar, tidak meninggalkan apapun selain jejak, dan tidak membunuh apapun selain waktu, salam lestari!

Lanjut ke chapter 2..