Rabu, 27 Mei 2015

8 Gunung di Jawa Tengah untuk Pendakian


Gunung di Jawa Tengah untuk Pendakian - Jawa tengah merupakan salah satu provinsi yang letaknya berada di jantung pulau jawa. Tak heran jika provinsi ini memiliki banyak gunung berapi yang punya ketinggian menjulang serta pemandangan alam yang teramat cantik. Tak seperti gunung-gunung di wilayah jawa barat yang kebanyakan memiliki vegetasi hutan yang masih cukup rimbun, gunung di jawa tengah memiliki vegetasi hutan yang terkesan lebih tandus, sehingga kebanyakan memiliki view pemandangan yang indah karena banyak terdapat lahan terbuka, baik itu berupa padang rumput atau savana seperti yang terdapat di gunung merbabu, maupun daerah tandus berbatu seperti di gunung merapi.

Setelah sebelumnya, kami memberikan informasi mengenai gunung di jawa barat yang cocok jadi tujuan mendaki kamu, kali ini kami akan menambahkannya dengan daftar gunung di jawa tengah yang harus kamu daki. Informasi yang kami berikan hanya akan sedikit membahas mengenai profil dari beberapa gunung yang ada dalam daftar ini, untuk informasi lebih lanjut, seperti profil lengkap, jalur pendakian, serta informasi lainnya, silahkan kamu cari sendiri di google. 

Menurut wikipedia, Gunung Sindoro atau juga dikenal dengan nama Sindara, terletak di Jawa Tengah, dengan Temanggung dan Wonosobo sebagai kota paling dekat. Puncak tertingginya terletak pada altitude 3.150 mdpl. Sindoro adalah gunung bertipe volcano aktif yang letaknya berdampingan dengan gunung Sumbing, banyak orang menyebut kedua gunung ini sebagai gunung kembar. Kalau kamu pernah ke Gunung Prau, kamu pasti tau betapa gagahnya gunung Sindoro terlihat jelas dari puncak Prau. Beberapa waktu lalu, gunung ini sempat pula jadi trending topic pemberitaan, akibat kejadian tewasnya seorang pendaki saat sedang mendaki gunung ini. Untuk informasi tentang jalur pendakian Gunung ini, bisa kamu baca di sini.

Sumbing yang merupakan saudara kembarnya Sindoro, memiliki ketinggian puncak yang lebih menjulang dari Sindoro, yakni 3.371 mdpl. Banyak orang yang memasukkan kedua gunung ini kedalam satu paket acara pendakian, karena letaknya yang memang sangat berdekatan. Gunung ini juga merupakan gunung tertinggi nomor 3 seantero pulau jawa, ketinggiannya hanya kalah dari Gunung Semeru dan Gunung Slamet. Pemandangan dari gunung ini pastinya sangat indah, dengan pemandangan keindahan Gunung Sindoro sebagai jaminan. Untuk informasi jalur pendakian gunung ini, bisa kamu baca disini.

Slamet terkenal sebagai gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru, tak heran gunung ini menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki yang terobsesi menaklukkan puncak-puncak tertinggi di seluruh Indonesia. Gunung Slamet yang letaknya berdekatan dengan kota Purwokerto ini, dikenal memiliki medan yang cukup terjal, beberapa jalur pendakian yang bisa di lalui antara lain jalur Baturaden, jalur Kaliwadas, dan jalur Bambangan sebagai jalur paling populer untuk didaki. Gunung dengan ketinggian puncak 3.428 mdpl ini merupakan gunung tertinggi di provinsi Jawa Tengah, maka dari itu, rasanya gunung ini sangat wajib untuk kamu masukkan ke dalam daftar tujuan pendakianmu berikutnya.

Gunung ini sedang jadi buah bibir di dunia pendakian saat ini, keindahan pemandangan alam gunung Merbabu yang banyak diekspos ke dunia maya, telah membuat kepopuleran gunung ini meningkat pesat. Daerah savana gunung merbabu menjadi spot favorit para pemburu foto. Merbabu sendiri memiliki ketinggian 3.145 mdpl, dengan banyak jalur pendakian yang bisa dilewati. Jalur-jalur yang populer digunakan antara lain jalur Thekelan, jalur Selo, jalur Chuntel, dan jalur Wekas. Selengkapnya tentang jalur pendakian merbabu, baca disini

Merapi terkenal sebagai gunung paling aktif di Jawa Tengah. Beberapa tahun belakangan, gunung ini sering menjadi headline berita-berita nasional, karena aktivitas vulkaniknya yang sering bergejolak dengan letusan-letusan yang tak jarang terjadi. Terlepas dari aktivitas vulkaniknya tersebut, gunung ini sangat layak untuk kamu jadikan tujuan mendakimu berikutnya. Dengan kawah yang semakin hari semakin membesar, membuat gunung ini semakin menarik dan mempesona. Namun, kamu perlu sangat berhati-hati saat sedang berada di puncak gunung ini, jangan sampai mati konyol hanya karena ingin mengambil foto bagus untuk dipamerkan di media sosial, utamakanlah keselamatan. Gunung dengan tinggi 2.930 mdpl bisa didaki lewat jalur Selo, ya Selo yang sama dengan jalur Gunung Merbabu, karena memang 2 gunung ini bersebelahan macam gunung Sindoro dan Sumbing.

Yang ini bener-bener sedang sangat hits di media sosial, gara-gara foto-foto indah yang mulai banyak bertebaran, Andong tiba-tiba muncul di antara gunung-gunung tinggi yang ada di wilayah Jawa Tengah sebagai gunung favorit bagi banyak pendaki kekinian. Gunung setinggi 1.736 mdpl ini punya view yang sangat indah, dengan pemandangan punuk untanya yang sangat terkenal. Meski trek pendakiannya lumayan menguras tenaga, gunung ini sangat recomended banget buat kamu yang baru mulai-mulai suka sama mendaki gunung. Kalau penasaran dengan keindahan gunung ini, coba kamu cari saja di instagram pake hashtag gunung ini, dijamin kamu bakal pengen segera merapat ke gunung cantik yang satu ini.

Buat kamu yang berdomisili di kota Semarang dan sekitarnya, pastinya sudah tak asing lagi dengan gunung yang satu ini. Ungaran yang setinggi 2.050 mdpl menjadi salah satu tujuan favorit pendaki-pendaki Jawa Tengah. Ada beberapa jalur yang bisa dilewati untuk mendaki gunung ini, antara lain via Gedung Songo dengan candinya yang keren, via Jimbaran/Sidomukti, dan via Medini/Promasan. Ada 3 puncak yang bisa dituju yakni Gendol, Botak, dan yang tertinggi Ungaran.


Nah yang ini paling spesial diantara yang lainnya, Prau yang terletak di dataran tinggi Dieng punya view yang sangat-sangat mempesona dengan sunrise dan sunset yang super indah. Dari puncak gunung ini, kamu bisa mendapat pemandangan indah hampir semua gunung-gunung tinggi yang ada di Jawa Tengah. Gunung setinggi 2.565 mdpl ini bisa dilalui dengan beberapa jalur, yang paling terkenal dan sering digunakan adalah jalur via Patak Banteng. Selengkapnya tentang pendakian gunung Prau bisa kamu baca disini.

***

Itulah sedikit informasi tentang beberapa gunung di jawa tengah yang cocok untuk tujuan mendakimu. Jika dirasa masih kurang, silahkan anda tambahkan dengan menuliskannya di kolom komentar. Semoga bermanfaat, salam lestari!

Kamis, 21 Mei 2015

Kata-Kata Pendaki Gunung yang Menginspirasi [+Gambar]



Gunung merupakan sebuah tempat dimana kita dapat banyak belajar kepada alam raya, tentang kebijaksanaan dan kedamaian hati, serta makna dari kehidupan yang kita jalani. Pendakian gunung-gunung tinggi banyak mengajarkan kepada manusia tentang berbagai hal dalam kehidupan. Banyak pendaki yang menjadi lebih bijaksana setelah belajar pada alam dalam setiap pendakian gunung yang dilakukannya. Gunung seperti sebuah surga yang selain memberikan kita pesona keindahan, juga memberi pelajaran tentang kehidupan.

Banyak sekali kutipan kata-kata pendaki gunung yang telah menginspirasi kehidupan orang-orang. Kata-kata tersebut begitu indah dan dapat memberikan motivasi tersendiri karena memang didapat dari mereka yang telah belajar kepada alam lewat mendaki gunung-gunung tertinggi. Selain kutipan kata, cerita-cerita perjalanan mereka pun amat sangat banyak memberikan inspirasi bagi kehidupan masyarakat, terbukti dengan banyaknya karya tulis maupun film yang mengambil sumber cerita dari perjalanan hidup para pendaki gunung.

Kali ini, kami akan memberikan beberapa kutipan kata-kata pendaki gunung yang mungkin akan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi anda. Beragam kutipan kata-kata ini, kami ambil dari berbagai sumber. Kata-kata indah ini berbicara tentang pendakian, alam raya, dan kehidupan.

"Happiness only real when shared." 
Christopher McCandless
"Kebahagiaan hanya akan menjadi nyata, saat kita berbagi."


"It is not the mountain we conquer but ourselves." 
Edmund Hillary 
"Bukan gunung yang harus kita taklukan, melainkan diri kita sendiri."


"It’s always further than it looks. It’s always taller than it looks. And it’s always harder than it looks."
3 Rule of Mountaineering 
"Selalu lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih sulit dari yang terlihat."


"Each fresh peak ascended teaches something." 
Sir Martin Convay
"Setiap puncak yang baru didaki selalu mengajarkan sesuatu."


"Jangan mengambil apapun selain gambar, jangan meninggalkan apapun selain jejak, jangan membunuh apapun selain waktu." 
Anonymous


 "It was our preparation, knowledge and experience that kept us alive." 
Rachel Kelsey
 "Adalah persiapan, pengetahuan, dan pengalaman yang membuat kita tetap hidup."


"There can be no happiness if the things we believe in are different from the things we do." 
Freya Stark
"Tidak ada kebahagiaan, jika apa yang kita percaya berbeda dengan apa yang kita lakukan."


"If you are seeking creative ideas, go out walking. Angels whisper to a man when he goes for a walk." 
Raymond Inmon
"Jika kamu sedang mencari ide kreatif, keluarlah dan berjalan kaki. Malaikat berbisik kepada manusia, ketika dia pergi untuk berjalan kaki."


"The experienced mountain climber is not intimidated by a mountain, he is inspired by it." 
William Artur Ward
"Pendaki berpengalaman tidak terintimidasi oleh gunung, namun terinspirasi."


"You need special shoes for hiking, and a bit of a special soul as well." 
Terri Guillemets 
"Kamu butuh sepatu spesial untuk mendaki, dan juga jiwa yang spesial."


"Somewhere between the bottom of the climb and the summit is the answer to the mystery why we climb." 
Greg Child
"Suatu tempat antara wilayah bawah pendakian dan puncak adalah jawaban atas misteri mengapa kita mendaki."


"Study nature, love nature, stay close to nature. It will never fail you." 
Frank Lloyd Wright
"Belajar tentang alam, mencintai alam, dan tetap dekat dengan alam. Hal itu tak akan membuat kamu gagal."


"Earth provides enough to satisfy every man’s need, but not every man’s greed." 
Mohandas Gandhi
"Bumi menyediakan cukup sumber daya untuk memuaskan setiap kebutuhan manusia, namun tidak untuk setiap keserakahan manusia."


"Now I see the secret of making the best person, it is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth."
Walt Whitman
"Sekarang saya tahu rahasia membentuk manusia terbaik, yakni dengan tumbuh di alam terbuka, serta makan dan tidur bersama alam."


"Wilderness is not a luxury but a necessity of the human spirit, and as vital to our lives as water and good bread." 
Edward Abbey
"Alam raya bukanlah sebuah kemewahan, melainkan suatu kebutuhan bagi jiwa manusia, dan itu sama pentingnya dengan kebutuhan air dan makanan yang baik bagi tubuh kita."


Itulah beberapa kutipan kata-kata pendaki gunung yang sangat menginspirasi kehidupan. Kutipan pertama dari Chris McCandless bisa anda lihat di film yang sangat menginspirasi tentang kisah hidup beliau, yang berjudul Into the Wild. Jika ada kesalahan dalam penerjemahan kata-kata tersebut, mohon dimaafkan, dan silahkan memberikan koreksi dan tambahan pada kolom komentar.

Kali ini saya juga akan menambahkan beberapa gambar kata kutipan dari para penggiat alam yang sangat menginspirasi banyak orang.








Semoga bermanfaat, salam lestari!

Baca juga :
10 tempat berfoto paling populer di kalangan pendaki
7 larangan saat mendaki gunung
film Indonesia bertema pendakian gunung
7 kemampuan yang harus dimiliki pendaki gunung
daftar perlengkapan mendaki gunung

Senin, 18 Mei 2015

13 Gunung di Jawa Barat untuk Pendakian


Gunung di Jawa Barat untuk Pendakian - Jawa Barat merupakan sebuah provinsi dengan lanskap pegunungan memanjang nan indah di bagian tengahnya. Rangkaian pegunungan tersebut menghasilkan keindahan alam dan kesuburan tanah yang menjadi berkah tersendiri bagi warga Jawa Barat. Keindahan alam tersebut membuat wilayah Jawa Barat menjadi primadona wisata bagi banyak turis baik lokal maupun mancanegara.

Belakangan, mendaki gunung menjadi salah satu kegiatan wisata petualangan yang sedang sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Gunung-gunung tinggi yang biasanya sepi, tiba-tiba jadi ramai para pendaki, tak terkecuali gunung-gunung yang ada di wilayah Jawa Barat. Fenomena ini pastinya tak lepas dari makin populernya kegiatan mendaki gunung setelah beberapa tahun lalu, masyarakat dihebohkan dengan kemunculan film fenomenal berjudul 5 cm. Selain itu, makin berkembangnya teknologi, terutama tren media sosial seperti facebook, twitter, youtube dan instagram, membuat banyak kalangan yang tadinya awam dengan dunia pendakian, mendadak heboh berbondong-bondong jadi pendaki dadakan, lantaran ingin bisa dapet foto-foto dengan background indah pemandangan gunung yang aduhai. Alhasil, jadilah puncak-puncak gunung kini ramai mirip pasar.

Nah, kali ini, untuk mendukung animo masyarakat yang sedang semangat-semangatnya mendaki gunung, Blue Tripper akan memberikan sedikit informasi mengenai gunung-gunung di Jawa Barat yang layak untuk kamu jadikan destinasi pendakian dan petualanganmu. Gunung-gunung ini memiliki ketinggian dan tingkat kesulitan medan yang bervariasi, namun sangat layak kamu jajal untuk alternatif kegiatan seru pengisi waktu liburan.


Nomor satu jelas gunung tertinggi di Jawa Barat, yakni Ciremai. Menjulang setinggi 3.078 mdpl, gunung ini paling wajib untuk kamu daki dan rasakan petualangannya. Puncaknya berupa kawah aktif yang sangat lebar, dengan kedalaman yang cukup membuat hati gentar. Belakangan ini, dunia pendakian dihebohkan dengan kecelakaan seorang pendaki saat berfoto di puncak Merapi, so, jika kamu mau mengambil gambar atau berselfie di bibir kawah Ciremai, berhati-hatilah, utamakan keselamatan dirimu, nyawa kamu terlalu berharga untuk ditukar dengan sebuah foto selfie. Ciremai memiliki 3 jalur yang bisa kamu lalui, yakni jalur palutungan, apuy, dan linggarjati. Selengkapnya lihat disini.

via inisayadanhidupsaya.wordpress.com

Gunung kembar yang lokasinya paling dekat dari ibukota Jakarta. Gede dengan ketinggian 2.958mdpl dan Pangrango setinggi 3.019 mdpl menjadi salah satu destinasi favorit para pendaki, terutama yang berdomisili wilayah jabodetabek. Gede punya alun-alun suryakencana yang sangat indah buat dijadikan tempat berfoto kamu guys, dan Pangrango punya lembah mandalawangi yang sangat legendaris karena merupakan tempat main favoritnya Soe Hok Gie. Buat kamu yang tertarik mendaki gunung-gunung ini, perlu diingat kalo pihak Taman Nasional Gede Pangrango menerapkan sistem kuota pendakian setiap harinya, jadi kamu perlu booking jauh hari sebelum waktu pendakian.


Nama gunung Rakutak belum terlalu terkenal, hingga beberapa waktu lalu banyak yang mengunggah foto-foto keren dari gunung yang nggak terlalu tinggi ini, dan sukses membuat Rakutak menjadi salah satu destinasi favorit pendaki sekitar Jawa Barat. Gunung setinggi 1.957 mdpl ini punya panorama keindahan alam yang super keren, terutama di jembatan sirotol mustaqimnya yang terkenal. Dari gunung ini, kamu dapat melihat pemandangan gunung-gunung indah di sekitar kota Bandung. Untuk info lebih lanjut, lihat disini.


Gunung ini terkenal dengan padang savananya yang tandus yang menyerupai bukit teletubbies. Guntur yang terletak di Kabupaten Garut memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan gunung-gunung lainnya di Jawa Barat. Jika gunung-gunung lain memiliki vegetasi hutan yang masih cukup lebat, Guntuk malah didominasi oleh padang ilalang yang cukup kering dan tandus, serupa dengan gunung-gunung yang ada di wilayah jawa tengah. Tingginya memang tak terlalu menjulang, yakni 2.249 mdpl, tapi trek jalur pendakiannya sangat menantang untuk kamu coba. Selengkapnya lihat di pendakian gunung guntur.



Satu lagi gunung keren yang ada di Bandung, yakni gunung Puntang dengan puncaknya berada di ketinggian 2.223 mdpl. Pemandangan jalur gunung ini sangat keren buat kamu nikmati, karena jalurnya yang menyusuri punggungan gunung. Puntang tergabung dalam rangkaian pegunungan Malabar, letaknya berada di daerah Pangalengan Bandung.


Papandayan menjadi salah satu destinasi mendaki gunung yang sangat ramah untuk pendaki, sekaligus punya beranekaragam panorama indah yang layak untuk kamu abadikan. Kawasan sekitar kawah yang sangat indah, hutan mati yang begitu mempesona, serta tegal alun tempat favorit untuk menyapa bunga abadi, menjadikan gunung Papandayan sebagai destinasi wajib untuk kamu kunjungi. Lokasi gunung papandayan cukup mudah untuk diakses, dengan kualitas jalan aspal yang sangat baik. Selengkapnya baca cerita hiking di papandayan.



Purwakarta terkenal dengan waduk Jatiluhur yang perannya sangat vital dalam menyokong kehidupan masyarakat Jawa Barat. Tapi selain itu, kota ini ternyata juga punya keindahan alam di gunung-gunung indah sekitar kota Purwakarta. Gunung-gunung tersebut antara lain, gunung lembu dan bongkok, serta gunung parang yang jadi surganya para pemanjat tebing. Gunung-gunung indah ini memiliki kesamaan puncak yang didominasi batuan. Dari atas puncak-puncak gunung tersebut, kamu bakal dapat menikmati pemandangan indah kota Purwakarta dan sekitarnya.


Garut memang kota yang sangat keren dengan banyak destinasi wisata alam berupa gunung dan pantai yang sangat indah. Salah satu gunung favorit pendaki dan merupakan yang tertinggi di kota Garut adalah gunung Cikuray. Menjulang setinggi 2.821 mdpl, dari puncak Cikuray, kamu dapat mlihat keindahan pemandangan hampir seluruh kota Garut hingga ke pantai selatan. Selain itu, Cikuray terkenal dengan keindahan sunrise dan lautan awannya. Baca jalur pendakian cikuray.


Ini nih gunung yang sedang trend banget di kota Bekasi. Gunung batu memiliki pemandangan alam yang super duper keren. Gunung ini emang ngga terlalu tinggi, tapi karena panorama alamnya yang cantik untuk diabadikan dalam foto yang nantinya bakal diunggah ke instagram, jadilah gunung ini kebanjiran pengunjung dari segala penjuru arah mata angin.

Gunung Tampomas

Gunung Tampomas via lifaen.blogspot.co.id
Jika berbicara tentang kota Sumedang, pikiran banyak orang pasti langsung tertuju pada tahu sumedang yang sangat terkenal di seantero jagat raya, tapi sayangnya blog ini tidak membahas soal kuliner khas, karena yang akan dibahas adalah gunung cantik bernama Tampomas yang ada di kota ini. Ketinggian gunung Tampomas memang tak seberapa bila dibanding gunung-gunung gagah seperti Gede-Pangrango dan Ciremai, namun dengan segala keindahan alamnya, Tampomas rasanya patut dicoba sebagai destinasi alternatif pendakian di Jawa Barat. Puncak Tampomas bernama Sanghyang Taraje dengan ketinggian 1.684 mdpl. Gunung ini merupakan gunung api aktif, jadi ada kawah dan sumber air panas yang bisa kamu kunjungi saat berpetualang di Gunung Tampomas.

Gunung Salak

Gunung Salak via astacala.org
Yang terakhir ada Gunung Salak, gunung dengan vegetasi hutan lebat yang terkenal dengan banyak mitos dan cerita misteri. Banyaknya kejadian mistis membuat gunung yang termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak ini dijuluki sebagai salah satu gunung terangker yang ada di Pulau Jawa. Gunung salak punya 2 puncak dengan ketinggian yang tak jauh berbeda, yang sering dituju para pendaki adalah Puncak Salak I dengan ketinggian 2.210 mdpl.

***

Sekian informasi yang dapat saya berikan untuk kawan-kawan semua. Selalu utamakan keselamatan dalam setiap pendakian yang dilakukan, lakukan persiapan yang matang sebelum berangkat, jangan lupa untuk berdoa, dan jaga selalu kelestarian gunung dengan tidak merusak dan mengotorinya dengan sampah dan vandalisme. Semoga bermanfaat, salam lestari!

Baca Juga :
Gunung di Jawa Timur yang Cocok untuk Tujuan Mendakimu
Gunung di Jawa Tengah yang Cocok untuk Tujuan Mendakimu

Rabu, 13 Mei 2015

Tips Menerapkan Teknik Ultralight Hiking


Ultralight hiking merupakan teknik mendaki gunung yang menyenangkan sekaligus sangat menantang untuk dilakukan. Mengurangi beban ransel dari yang biasanya seberat 20 kg menjadi hanya 10 kg saja, tentu akan meringankan langkah kaki anda saat menapaki setiap tanjakan, speed pendakian pasti akan meningkat pesat, waktu perjalanan pun dapat dipersingkat. Itulah beberapa keuntungan yang bisa anda dapatkan saat menerapkan teknik ini dalam pendakian. Namun perlu diingat, mengurangi beban berarti menghilangkan banyak barang dari ransel anda, bersiaplah untuk kehilangan banyak kemewahan dalam perjalanan mendaki anda. Teknik ultralight hiking memaksa anda untuk hanya membawa barang yang benar-benar penting untuk keselamatan dan keamanan pendakian anda, kenyamanan dan kemewahan yang terdapat dalam barang-barang lainnya yang biasa anda bawa, otomatis harus anda lupakan. Itulah tantangan terberat dari mendaki dengan teknik ini, efisiensi harus mengorbankan kenyamanan dan kemewahan yang biasa didapat dari mendaki dengan teknik tradisional.

Bagi anda yang tertarik untuk mencoba mendaki dengan teknik ini, banyak sekali persiapan yang harus anda lakukan. Beberapa diantaranya telah dibahas dalam artikel tentang teknik ultralight hiking yang telah kami bahas sebelumnya. Kali ini, kami akan melengkapi informasi tersebut dengan memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan jika anda tertarik untuk mencoba mendaki dengan teknik ultralight hiking. Inilah beberapa tips yang dapat anda lakukan.

Tegaslah dalam Memilih Barang


Pertimbangkan dengan baik pilihan barang yang akan anda bawa. Perhatikan fungsi dan manfaat utama barang yang anda pilih. Jika suatu barang dirasa memiliki fungsi yang tak terlalu vital dalam mendukung keselamatan dan keamanan mendaki anda, jangan ragu untuk meninggalkannya di rumah anda. Ingatlah, teknik ultralight ini tidak mencari kenyamanan dan kemewahan saat berkemah, tapi efisiensi dan keamanan saat perjalanan lah yang diutamakan. Tentu saja, untuk pertama kali, hal ini akan sulit untuk dilakukan, anda akan dipaksa meninggalkan barang-barang kesayangan yang biasanya selalu menemani dan memberikan kenyamanan dalam pendakian anda sebelumnya.

Utamakan Membawa Barang Multifungsi


Satu alat dengan banyak fungsi merupakan senjata paling baik yang harus anda bawa saat mendaki dengan teknik ultralight. Barang multifungsi akan benar-benar mengurangi beban anda, karena satu barang tersebut dapat menggantikan banyak barang dengan fungsi berbeda-beda. Pisau multifungsi dari Swiss Army adalah contoh paling umum yang sering digunakan para pendaki.

Bawalah Barang dengan Porsi yang tepat


Jika biasanya anda membawa bahan makanan dan bahan bakar berlebih sebagai cadangan antisipasi jika mengalami kekurangan, cobalah untuk mulai meninggalkan kebiasaan itu. Belajarlah dari pengalaman anda untuk menentukan jumlah porsi makanan dan bahan bakar dengan tepat, tidak kekurangan, dan tidak juga berlebih. Pilihlah carrier dengan ukuran yang sesuai dan bawa pakaian secukupnya. Efisiensi adalah segalanya.

Perhatikan Jumlah Air yang Kamu Bawa


Air adalah kebutuhan utama yang tak tergantikan. Kekurangan air akan sangat berbahaya untuk keselamatan hidup anda. Namun air adalah barang paling berat yang ada dalam carrier anda, jika membawa terlalu banyak, tentu akan sangat mengganggu perjalanan pendakian anda. Belajarlah untuk membawa air hanya sebanyak yang anda butuhkan. Ketahuilah setiap titik sumber air di lokasi pendakian anda. Saat berada di sumber air, minumlah sebanyak-banyaknya. Untuk menentukan jumlah air yang harus di bawa, baca di sini.

Berbagi Beban dengan Teman Seperjalanan


Peralatan kelompok seperti tenda dan kompor adalah tanggungjawab bersama setiap anggota grup pendakian, maka dari itu, tak adil jika beban tersebut harus dipikul oleh hanya satu orang anggota. Berbagi beban secara merata merupakan langkah bijak untuk dilakukan, demi efisiensi perjalanan yang anda lakukan. Jika kemampuan fisik setiap anggota terasa sama, bagikanlah secara merata beban kelompok yang harus dibawa.

Latih Fisik dengan Baik


Mendaki dengan teknik apapun tentunya memerlukan kekuatan fisik yang prima, tak terkecuali teknik ultralight hiking. Dengan beban yang lebih ringan dari biasanya, bukan berarti anda boleh mengabaikan kekuatan fisik tubuh anda. Dalam jarak hanya beberapa kilometer saja, dengan berat badan berlebih dan kekuatan fisik yang loyo, ransel seberat 10 kg akan terasa seperti tas yang dipenuhi batu-batu besar.

Itulah tips melakukan ultralight hiking yang dapat kami berikan kepada anda semua. Jika ada kesalahan dalam pilihan kata, cara penulisan, dan materi yang disampaikan, silahkan meluangkan waktu untuk memberikan koreksi dan tambahan pada kolom komentar, salam lestari!


Senin, 11 Mei 2015

Teknik Mendaki Gunung : Ultralight Hiking


Mendaki gunung identik dengan tas besar di pundak yang berisi bekal perjalanan berupa peralatan dan bahan makanan. Jumlah peralatan dan perbekalan itu sendiri tergantung dari berapa lama waktu pendakian akan berlangsung, semakin lama perjalanan yang dilakukan, akan semakin banyak perbekalan yang dibutuhkan, dan semakin berat juga beban yang harus dipikul oleh pundak si pendaki. Kadangkala, carrier atau ransel yang kita bawa, tidak cukup menampung semua perbekalan, sehingga membuat kita harus menggantung beberapa peralatan di luar carrier, atau menenteng beberapa perbekalan dalam kantong kresek di tangan kita. Tentu saja hal tersebut sangat menjengkelkan, karena sangat mengganggu pergerakan kita saat harus melewati jalur-jalur terjal di sepanjang perjalanan pendakian.
Adakah cara untuk meringankan semua beban pendakian yang kita bawa? Tentu saja ada, dan beberapa waktu belakangan, Teknik ini sedang cukup populer untuk diterapkan pada pendakian, teknik mendaki ini dikenal dengan istilah ultralight hiking.


Apa yang di maksud Ultralight Hiking?

Menurut wikipedia, ultralight hiking atau ultralight backpacking adalah teknik mendaki gunung yang menekankan untuk membawa peralatan dan perbekalan dengan berat seminimal mungkin, tanpa menghilangkan fungsi penting peralatan dan perbekalan tersebut. Berat standar tas yang dibawa (bervariasi tergantung style mendaki dan durasi waktu perjalanan) dikurangi sebanyak mungkin hingga batas aman yang masih bisa ditolerir.

Berat standar yang sering dijadikan acuan adalah sebagai berikut :
- Ultralight Hiking = beban yang dibawa berada kurang dari 5 kg.
- Lightweight Hiking = beban yang dibawa kurang dari 10 kg.
Untuk perbandingan, pendakian dengan cara lama biasanya membawa beban dengan berat standar sekitar 15 kg dan bahkan hingga mencapai beban seberat 30 kg.

Menurut sumber lainnya, standar beban yang berlaku adalah sebagai berikut :
- Minimalist Hiking = beban yang dibawa dibawah 6 kg.
- Ultralight Hiking = beban yang dibawa berada di kisaran angka 10 kg.
- Lightweight Hiking = beban yang dibawa diatas 10 kg hingga maksimal 15 kg.
- Plush/Deluxe Hiking = beban yang dibawa diatas 15 kg.

Apakah kamu siap mendaki dengan teknik Ultralight Hiking?

Mendaki dengan teknik ini bukan perkara yang mudah untuk dilakukan, pendaki dengan pengalaman dan keterampilan minimal akan sangat sulit untuk mempraktekkannya di lapangan. Pendakian dengan teknik ini benar-benar menekankan untuk hanya membawa sedikit peralatan dan bahan makanan dengan tanpa mengurangi efektivitas dan keamanan diri anda saat melakukan pendakian. Sebelum mencoba menerapkan teknik mendaki ini, evaluasi dulu diri anda dengan jujur dan objektif. Tanyakanlah beberapa pertanyaan ini pada diri anda.

- Apakah tingkat pengalaman dan keterampilan mendaki yang anda miliki sudah berada atau minimal mendekati tingkatan pendaki professional? Dapatkah anda beradaptasi dengan baik saat rencana yang anda buat tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan? Dapatkah anda berimprovisasi dalam mengatasi setiap kejadian buruk yang tak terduga?

- Apakah anda dapat tidur dengan hanya mengandalkan matras dan sleepingbag tipis? Atau anda masih memerlukan matras dan sleepingbag tebal untuk menghalau dingin? Dapatkah anda makan langsung dari nesting? Atau anda harus makan dengan menggunakan piring dan mangkuk terpisah?

- Apakah anda mampu memanage kebutuhan air anda dengan hanya membawa satu botol air? Atau anda masih perlu membawa banyak botol cadangan? Dapatkan anda mendaki dengan sepatu sport yang simple? Atau anda masih perlu sepatu mendaki yang kuat namun berat? 

Nilailah kemampuan diri anda secara objektif, jika anda rasa belum memenuhi syarat-syarat yang terkandung dalam pertanyaan-pertanyaan di atas, lebih baik jangan dulu menerapkan teknik mendaki ini secara total. Anda bisa memulainya dengan mencoba mengurangi beban anda secara perlahan, misalnya dengan memilih barang yang harus anda bawa dengan lebih bijak, tinggalkan barang-barang yang tak terlalu penting di rumah, atau dengan mengganti peralatan yang memiliki beban yang berat dengan peralatan yang memiliki fungsi sama namun dengan beban yang lebih ringan. Buatlah diri anda menjadi sesimple mungkin sejauh yang anda bisa.
Kini, telah banyak peralatan mendaki dengan berat yang lebih ringan dijual di pasaran. Cobalah untuk mulai beralih dari peralatan lama anda yang ribet dan berat, ke peralatan baru yang lebih simple dan ringan. Anda bisa mengganti satu persatu peralatan anda secara bertahap, karena memang peralatan yang lebih simple dan ringan biasanya memiliki harga yang lebih mahal.

Ultralight syle vs Traditional style via www.oregonlive.com

Itulah sedikit informasi mengenai teknik mendaki ultralight yang dapat kami berikan. Informasi-informasi di atas kami dapatkan dari berbagai sumber. Jika ada kesalahan penulisan maupun kesalahan materi dalam informasi di atas, silahkan meluangkan waktu untuk mengoreksinya dengan menulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat dalam menambah wawasan anda semua, salam lestari!

baca juga : tips melakukan ultralight hiking

Rabu, 06 Mei 2015

Pendakian Gunung Prau (2.565 MDPL)


Pendakian Gunung Prau - Wonosobo terkenal dengan dataran tinggi dieng-nya, selain itu ada juga 2 gunung gagah berdiri bersebelahan yang namanya sudah terkenal di kalangan pendaki gunung sejak lama, yakni Sindoro dan Sumbing yang termasuk ke dalam daftar 7 gunung tertinggi di pulau Jawa. Namun ternyata, masih ada satu gunung lagi, yang tingginya tak terlalu menjulang, tapi punya view pemandangan yang sangat mempesona, letaknya berada di daerah dataran tinggi dieng, namanya Gunung Prau.

Terus terang,Gunung Prau belum lama saya kenal, beberapa bulan lalu, teman saya sempat mengajak ngetrip ke gunung ini, katanya "pemandangannya super indah, sunset dan sunrise-nya juara, keren abis pokoknya". Karena saat itu dompet saya sedang tandus, walhasil saya tidak ikut, kecewa dan merana jadinya, hehe.

Kekecewaan itu coba saya obati dengan mencari info di om google dan dilanjut blogwalking ke sejumlah blog pendaki yang membahas gunung ini. Dan ternyata, wiiihh, makin kecewa bos, soalnya foto-foto Prau yang saya lihat di internet, ngga ada yang jelek, semuanya keren gila. Akhirnya saya jadikan Prau sebagai destinasi impian saya di waktu yang akan datang, dan terwujudlah perjalanan pendakian prau di long weekend kemarin.


Perjalanan panjang dimulai dengan berkendara dari ujung timur Jawa Barat masuk melewati berbagai daerah Jawa Tengah hingga tiba di kota Wonosobo. Kemudian dilanjut dengan perjalanan menanjak menuju kawasan dataran tinggi Dieng. Dalam perjalanan menuju Dieng, kami menemukan banyak gerombolan pendaki di pinggir jalan, usut punya usut ternyata disana merupakan pos pendakian Gunung Prau via Patak Banteng.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, tadinya kami ragu untuk naik malam (maklum baru pertama ke sana, takut nyasar dan lain-lain). Namun akhirnya, setelah melalui perdebatan yang panjang dan alot, akhirnya kami sepakat untuk naik jam 9 malam, dengan alasan banyak sekali pendaki yang naik malam itu, jadi kami bisa menguntit mengikuti mereka yang mungkin sudah banyak yang tahu jalur pendakian gunung ini.

Mendaki malam berteman hujan
Keputusan naik malam itu juga ternyata sangat tepat, kami tidak kesulitan mencari jalur atau bahkan nyasar keluar jalur, banyaknya pendaki yang naik memberikan banyak manfaat buat kami yang baru pertama kali menginjakkan kaki di gunung ini. Namun, keputusan tersebut juga salah, karena hujan lebat ternyata setia menghibur kami sepanjang perjalanan.

Di perjalanan pos satu menuju pos dua, disebabkan oleh hujan yang makin deras dengan petir yang mengilat-ngilat, akhirnya kami putuskan untuk singgah dulu di sebuah gubuk tua (sepertinya milik paman petani sekitar perkebunan) berharap hujan cepat reda. Sudah beberapa jam kami menunggu, habis berbatang-batang (jangan ditiru! rokok tidak baik untuk kesehatan, tapi sangat baik untuk kehangatan), ternyata sang hujan tak juga reda, akhirnya dengan gagah berani, kami putuskan untuk lanjut mendaki berteman hujan, saat itu waktu sudah lewat tengah malam.

Sesuai perkiraan hasil dari riset kami sebelum memulai perjalanan, jalur pendakian via Patak Banteng ini ternyata tak terlalu panjang, namun dilengkapi dengan tanjakan terus-menerus hingga sampai bukit teletubbies dekat puncak. Dengan kekuatan fisik yang pas-pasan, ditambah jalur licin yang tersiram hujan, alhasil kami ngos-ngosan dan berjalan selangkah demi selangkah dengan susah payah, hingga akhirnya tiba di kawasan bukit penuh tenda pendaki. Karena sudah sangat lelah secara fisik dan juga mental (maklum newbie), kami pun segera mencari daerah kosong diantara banyak tenda pendaki untuk mendirikan tenda kecil kami. 

Sindoro Sumbing yang malu-malu
Sesaat sebelum tidur, kami sudah memperkirakan sunrise indah tak bakal muncul hari ini, meski dalam hati berharap keajaiban Tuhan untuk menyingkap kabut tebal yang halangi pemandangan. Sekitar jam 5 pagi, riuh suara para pendaki bangunkan kami dari tidur, dengan semangat kami pun langsung membuka pintu tenda dengan harapan keajaiban telah muncul, dan ternyata cuma pucuk-pucuk Sindoro dan Sumbing yang sedikit mengintip diantara kabut pagi itu.


Menjelang siang, kami bangun dari mimpi indah, dan segera keluar tenda untuk menyaksikan pemandangan kabut yang masih juga menyelimuti gunung yang katanya indah ini. karena tak ada pemandangan indah, kami pun malas untuk berkegiatan di luar tenda, sepanjang hari kami habiskan dengan bergelut bersama sleeping bag yang hangat.

Berjam-jam waktu berlalu kami habiskan dengan tidur-makan-tidur-makan-tidur-ngobrol-tidur-makan-tidur-buangair-tidur dan terus begitu hingga sore menjelang. Mentari siang sempat muncul menyingkap langit biru, harapan kabut tebal segera pergi sempat terlintas di otak kami yang mulai sedikit lelah termakan bosan. Dan ternyata harapan kosong yang terjadi, sang mentari kabur lagi ditelan gumpalan kabut yang makin pekat.

Para pendaki yang entah karena bosan menunggu, atau mungkin memang sudah jadwalnya untuk turun gunung, mulai berbenah membereskan tenda dan peralatan perang untuk bersiap pulang. Satu persatu gerombolan tenda mulai hilang dari bukit-bukit puncak Prau. Kami lanjut tidur di dalam tenda sambil sesekali mengintip keluar berharap kabut telah pergi.

Sindoro Sumbing muncul dari lautan awan dibawa sinar rembulan
Sekitar jam 10 malam, para pendaki yang tersisa saling berteriak sahut-menyahut membuat kegaduhan yang mengganggu tidur kami. Penasaran dengan apa yang terjadi di luar, kami pun coba mengintip keluar tenda, dan ternyata.. Subhanalloh, kabut tebal akhirnya hilang tak bersisa, berita tentang pemandangan indah gunung ini akhirnya mendapat pembuktian yang nyata. Lautan awan tersaji di depan mata, pucuk Gunung Sindoro dan Sumbing muncul diantara gumpalannya, terang bulan di atas kepala menyempurnakan malam minggu kami di atas Gunung Prau.

Kami pun bergegas keluar membawa kamera untuk coba abadikan momen. Sayangnya, kombinasi skill fotografi yang payah, kualitas kamera yang tak terlalu bagus, tak adanya tripod, ditambah getaran tubuh yang menggigil menahan dingin, membuat gambar yang kami ambil kacau semua, tak ada yang benar-benar fokus, hehe. Menyerah dengan kamera, kami putuskan untuk nikmati malam indah itu dengan mengandalkan mata telanjang, merekam setiap keindahan ke dalam memori di kepala.

Ditemani secangkir kopi hangat, kami duduk-duduk dekat tenda, bercengkrama diselingi sedikit bercanda, dengan mata yang tak lepas memandangi lukisan indah alam raya, sungguh momen yang sangat berharga. Seketika kebosanan dan kekecewaan yang kami rasakan hilang begitu saja, ditelan malam yang menyajikan panorama keindahan super mewah, digantikan perasaan senang dan takjub yang memenuhi dada.


Esoknya, jreng jreng jreng, sunrise indah yang kami nanti-nanti akhirnya muncul hiasi langit pagi. Udara dingin yang memeluk tubuh dan menusuk tulang, tak menghalangi kami untuk keluar dari tenda dan nikmati momen sunrise Gunung Prau yang terkenal. Keindahannya sulit untuk digambarkan dengan kata-kata.

Foto-foto yang kami ambil pun rasanya tak mampu menangkap segala keindahan yang mampu ditangkap oleh mata. Untuk tahu seindah apa sunrise dan pemandangan Gunung Prau, kamu harus datang sendiri dan buktikan kebenarannya. Berikut foto-foto yang kami ambil saat mencoba mengabadikan momen sunrise dan keindahan yang tersaji pada pagi yang cerah di Gunung Prau.

Kata orang judulnya bukit teletubbies

Pesan moral yang harus anda perhatikan dan lakukan

Akhirnya, setelah puas berfoto ria, kami sarapan sebentar, dilanjut dengan bereskan tenda dan packing semua peralatan ke dalam carrier, bersiap-siap untuk perjalanan pulang. Banyak pendaki yang melakukan hal serupa dan berbondong-bondong turun gunung bersama.

Hasilnya, karena saking banyak yang turun berbarengan, jalur pendakian pun penuh dengan antrian. Satu persatu pendaki menuruni setapak yang curam dan licin dengan tertib, saling tolong menolong tanpa ada insiden yang dapat membahayakan keselamatan. Berikut foto-foto jalur pendakian dan panorama keindahan alam di sekitar jalur.

Pemandangan indah lembah dieng dengan telaga di tengahnya

Tanjakan terjal diantara pos 2 dan pos 3

Setelah turun dan beristirahat sejenak, kami jalan-jalan dulu berkeliling di kawasan dieng plateau dan menemukan pos pendakian Gunung Prau lainnya, yakni melalui jalur dieng. Menurut informasi yang kami dapat, dibandingkan dengan via patak banteng, jalur ini medannya lebih bersahabat, namun dengan jarak yang lebih jauh. Selain 2 jalur ini, ada beberapa jalur lain juga yang bisa dilalui, namun kami tidak menemukan banyak informasi mengenai jalur-jalur lain tersebut. 

Pos Pendakian Gunung Prau via Dieng

Untuk estimasi biaya perjalanan, tergantung dari mana daerah asal anda, jika naik bus atau kendaraan pribadi yang perlu anda tuju pertama kali adalah terminal kota Wonosobo. Untuk transportasi umum dilanjut naik bus kecil menuju dataran tinggi dieng, dengan ongkos saat ini kurang lebih 10 ribu rupiah/orang.

Bagi yang membawa kendaraan pribadi, banyak petunjuk arah yang bisa diikuti menuju dataran tinggi dieng. Kemudian berhenti di desa Patak Banteng sebelum menuju dieng. Tak jauh dari sana, anda akan menemukan petunjuk menuju pos pendakian jalur patak banteng. Bagi yang membawa kendaraan, bisa diparkir di tempat parkir yang banyak tersedia di sekitar, saat ini, ongkos parkir motor ditarif 5 ribu rupiah/hari/motor, titip helm 1 ribu rupiah/hari/helm, untuk parkir mobil kami tidak dapat informasinya, untuk tiket mendaki bisa didapat seharga 10 ribu rupiah/orang.

Disamping mendapat tiket, anda akan mendapat peta sederhana jalur pendakian, dan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan keterangan denda untuk beragam pelanggaran. Taati peraturan yang berlaku, dan jangan hilangkan tiket pendakian, karena di beberapa pos selalu ada petugas yang akan memeriksa tiket masuk anda, mungkin dengan maksud untuk merazia para pendaki liar.

Dengan ketinggian 2.565 mdpl, ditambah naik dari pos pendakian dengan ketinggian sekitar 1.700 mdpl, pendakian Gunung Prau tergolong tak terlalu berat untuk dilakukan. Namun tetap saja anda tak boleh meremehkan bahaya dan resiko yang sewaktu-waktu bisa saja datang.

Memang ada relawan yang selalu siap untuk menolong para pendaki yang kesulitan, namun sungguh sangat tak bertanggungjawab dan sedikit memalukan jika kita harus selalu bergantung pada pertolongan orang lain. Alangkah baiknya untuk melengkapi dan mempersenjatai diri dengan peralatan dan persiapan yang baik dan benar, agar pendakian yang anda lakukan tetap aman dan lancar, selamat sampai tujuan. Semoga bermanfaat, salam lestari!

Punya cerita pendakian seru dan ingin kamu share di bluetripper.com, silahkan kirim cerita pendakianmu via e-mail ke alamat bluetripper18@gmail.com. Mari bercerita tentang mendaki!

Baca juga :
info gunung cikuray
5 gunung tertinggi jawa barat
Daftar gunung di jawa barat untuk mendaki
Daftar gunung di jawa tengah untuk mendaki
pendakian gunung ciremai