Minggu, 17 Januari 2016

Rekomendasi Film : Meru (2015)

Meru adalah sebuah film dokumenter karya Jimmy Chin yang menceritakan perjalanan ekspedisi menaklukan salah satu jalur pendakian tersulit yang ada di dunia, yakni jalur Shark's Fin menuju salah satu dari tiga puncak Meru di pegunungan Himalaya. Sebagai sebuah film dokumenter, menurut saya, Meru dibuat dengan cara yang sangat berkualitas, baik dari sisi pengambilan gambar, maupun narasi pengiring sepanjang cerita.

Sebagai pecinta petualangan, film ini sangat recommended untuk jadi bahan tontonan di sela-sela waktu luang. Selain bercerita tentang peristiwa bersejarah penaklukan jalur Shark's Fin, film ini juga menceritakan tentang proses perjuangan panjang yang dilakukan Conrad Anker. Jimmy Chin, dan Renan Ozturk saat gagal di pendakian pertama, hingga akhirnya 3 tahun kemudian mereka kembali dan berhasil menjadi orang-orang pertama yang menaklukan jalur Sharks' Fin.


Situs review film terkemuka Rotten Tomattoes memberi nilai 7,5 untuk film ini, sedangkan IMDb memberi nilai 7,8. Selain itu, Meru juga merupakan memenangkan penghargaan Prestigious Audience Award di Sundance International Film Festival. Dengan penghargaan-penghargaan tersebut, tak heran Meru dianggap sebagai salah satu film dokumenter perjalanan terbaik yang pernah dibuat.

Banyak nilai-nilai positif yang bisa diambil dari film ini, salah satunya tentang profesionalisme, pertemanan, kerja tim, dan semangat untuk meraih mimpi. Jika kawan-kawan merasa sebagai pecinta petualangan, Meru harus masuk kedalam daftar film yang wajib kawan-kawan tonton.


Semoga bermanfaat, salam lestari!

Baca juga : 11 Film Petualangan Terbaik yang Harus Kamu Tonton

Kamis, 14 Januari 2016

Gear Review : Deuter ACT Lite 40+10


Berbicara tentang keril berkualitas, nama Deuter mungkin sudah tak asing lagi bagi kawan-kawan yang sudah malang melintang di dunia pendakian. Selain brand lain seperti REI, Osprey, dan Berghauss, keril Deuter merupakan salah satu pilihan yang kualitasnya sudah diakui oleh para petualang dunia, termasuk para petualang di Indonesia.

Dengan teknologi back system dan air contact yang mumpuni, keril deuter sangat nyaman digunakan sekalipun digunakan untuk memikul beban yang cukup berat. Selain itu, kualitas bahan yang kuat dan tahan lama, desain yang simple nan elegan, serta fitur-fitur tambahan lainnya, membuat Deuter menjadi salah satu brand terbaik yang sangat disukai para pendaki gunung di tanah air.

Kali ini, saya akan coba memberikan review tentang salah satu jenis keril dari deuter, yakni ACT Lite 40+10. Keril ini sudah sering saya gunakan untuk melakukan berbagai pendakian, baik pendakian santai sehari perjalanan, ataupun pendakian menengah dengan waktu 2-3 hari perjalanan. Apa saja keunggulan dan kekurangan dari keril ini? Berikut, saya akan mencoba memberikan sedikit ulasannya.

Spesifikasi

Weight: 1670 g
Volume: 40 + 10 litre
Size: 73 / 30 / 23 (H x W x D) cm
Material:
Deuter-Super-Polytex
Deuter-Ripstop 210
Macro Lite 210
(sumber : deuter.com)

Keunggulan

Nyaman dipakai

Seperti yang sekilas telah saya bahas di awal, keril Deuter punya teknologi back system yang mumpuni. Ditambah dengan sistem ventilasi udara (air contact) yang baik di bagian yang bersentuhan langsung dengan punggung, keril ini akan sangat nyaman dipakai saat harus membawa beban berat sepanjang perjalanan mendaki. Hal ini sudah saya buktikan sendiri dengan membandingkan pengalaman saat dulu memakai keril jenis lain hingga kemudian saya membeli keril ini, perbedaan kenyamanan di punggung sangat jelas terasa.

Berat sendiri keril cukup ringan

Saat pergi mendaki, perbekalan dan peralatan yang akan kita bawa tentunya akan sangat banyak dan berat, apalagi jika rencana waktu pendakian sampai berhari-hari lamanya. Keril dengan berat yang cukup ringan seperti Deuter ACT Lite tentu akan sangat membantu mengurangi beban yang harus kita bawa sepanjang perjalanan. Untuk kawan-kawan yang suka menerapkan teknik ultralight hiking, keril ini akan sangat cocok untuk digunakan.

Desain simple dan elegan

Dengan paduan dua warna yang cukup kalem (kecuali yang berwarna merah), serta desain yang simple dan tak terlalu ramai, keril ini terlihat cukup keren dan elegan saat dipakai. Tak ada gambar-gambar sablon, dengan hanya tulisan dan logo yang dibordir di bagian kepala, membuat keril ini juga nampak cukup berkelas. Overall, bagi kawan-kawan yang sangat memperhartikan gaya fashion saat mendaki, keril ini sangat layak untuk dipakai dan dibanggakan.

Banyak fitur tambahan yang berguna

Kantong-kantong tambahan di bagian samping, depan, sabuk dan kepala keril benar-benar sangat berguna untuk menyimpan barang-barang kecil seperti botol air, jas hujan, p3k, dll yang sering kita butuhkan di tengah perjalanan. Selain itu, jika ingin memisahkan beberapa barang seperti pakaian dan sleeping bag dari barang-barang lainnya, ada bagian bawah dengan risleting luar yang bisa digunakan.



Kekurangan

Bahan layer yang cukup tipis sangat rentan sobek

Mungkin dikarenakan keril ini termasuk Deuter Lite series, maka dari itu, si pembuat lebih mengutamakan agar keril ini punya berat seringan mungkin, sehingga lapisan-lapisan layer di seluruh bagian keril dibuat dengan bahan yang meski cukup kuat, namun agak tipis. Karena lapisannya yang tipis, keril ini sangat rentan mengalami kesobekan, terutama saat tersangkut ke cabang pohon atau duri-duri tajam yang sering kita temukan di sepanjang jalur pendakian.

Tidak memiliki coverbag

Entah apa sebabnya, berbeda dengan jenis yang lain, pihak produsen tidak menyertakan coverbag dalam keril jenis ini. Padahal, dengan cuaca tropis di negara kita, coverbag jelas-jelas sangat dibutuhkan sebagai pelindung keril saat mendaki ditengah hujan. Jika kamu berniat membeli keril ini, siap-siap saja untuk menambah pengeluaran dengan membeli coverbag secara terpisah.


Itulah sedikit ulasan tentang keril Deuter ACT Lite 40+10 yang bisa saya bagikan kepada kawan-kawan semua. Baca juga tips memilih keril untuk menambah wawasan sebelum menentukan keril seperti apa yang akan kawan-kawan beli. Semoga bermanfaat, salam lestari!

Beberapa ulasan lain tentang alat gunung :
Kompor Trangia
Tenda Lafuma Campo 2

Selasa, 12 Januari 2016

4 Gunung di Bali untuk Pendakian

Bali merupakan pulau yang identik dengan keindahan alamnya yang mendunia. Bali merupakan aset wisata paling berharga bagi Indonesia. Tiap tahunnya, berjuta-juta wisatawan datang untuk menikmati keindahan pantai-pantai, bentang alam, dan budaya pulau dewata ini.

Selain memiliki pantai-pantai nan indah, ternyata bali juga punya banyak gunung yang layak untuk dijajal sebagai arena pendakian. Bagi para petualang yang kebetulan sedang berlibur di Bali, 4 gunung ini sangat layak untuk dikunjungi, demi melihat sisi lain keindahan pulau Bali.

1. Gunung Agung (3.031 Mdpl)

foto via gunungbagging.com
Dilihat dari statusnya sebagai gunung tertinggi di pulau Bali, dan merupakan satu-satunya gunung berketinggian di atas 3ribu mdpl, Gunung Agung jelas merupakan destinasi pendakian yang paling menarik untuk dijelajahi. Selain itu, seperti banyak tempat lainnya di Bali, gunung ini sangat disakralkan oleh masyarakat sekitar, sehingga ada banyak aturan adat istiadat setempat yang harus dipelajari sebelum mendaki gunung ini.

Untuk mendaki gunung Agung, bisa melalui jalur Pasar Agung yang merupakan jalur pendakian utama yang biasa digunakan para pendaki. Ada juga jalur lain seperti jalur Desa Junggul, Desa Pucang, dan jalur Kedumpal, namun ketiga jalur ini kurang direkomendasikan karena beberapa alasan, seperti jarang dilalui atau jalurnya tidak sampai puncak tertinggi.

2. Gunung Batur (1.717 Mdpl)

foto via samanthasiahaan.com
Gunung Batur merupakan destinasi paling populer untuk wisata hiking di pulau Bali. Alasannya jelas karena punya pemandangan sunrise yang sangat indah. Selain itu, karena ketinggiannya yang hanya 1.717 mdpl, gunung ini sangat bersahabat untuk di daki. Karena mungkin dikhususkan untuk objek pariwisata, berbagai fasilitas pendukung banyak dibangun di gunung ini. Beberapa warung juga bisa ditemui di atas gunung Batur.

2 jalur pendakian paling terkenal dan sering digunakan adalah jalur Pura Jati dan Toya Bungkah. Gunung ini sangat cocok untuk dijadikan destinasi hiking santai ala-ala wisatawan.

3. Gunung Batukaru (2.276 Mdpl)

foto via travelplusindonesia.blogspot.co.id
Gunung Batukaru merupakan salah satu gunung dengan vegetasi pepohonan yang masih cukup terawat di Pulau Bali. Wajar saja, karena Gunung Batukaru merupakan kawasan Cagar Alam yang dilindungi. Di puncak gunung ini terdapat bangunan Pura tertinggi di pulau Bali, yakni Pura Puncak Kedaton.

3 jalur pendakian yang bisa dilalui antara lain via Desa Jatiluwuh, Pura Batukaru, dan Desa Pujungan. Seperti halnya gunung-gunung lain, Gunung Batukaru juga merupakan salah satu gunung yang disakralkan penduduk sekitar, terbukti dengan adanya Pura Batukaru di bawah, dan Pura Puncak Kedaton di atas.

4. Gunung Abang (2.151 Mdpl)

foto via keranjang2.wordpress.com
Gunung ini merupakan salah satu dari sedikit gunung berketinggian di atas 2ribu mdpl yang ada di Bali. Dengan ketinggian 2.151 mdpl, Abang menempati urutan ketiga tertinggi setelah Agung dan Batukaru. Gunung Abang merupakan tempat asal dan rumah bagi warga Bali Aga, penduduk asal pulau Bali. Tak heran di gunung ini akan banyak ditemukan bangunan pura dengan arsitektur khas Bali kuna.

Jalur yang bisa dilalui untuk mendaki gunung Abang antara lain via Desa Suter dan jalur Songan yang merupakan jalur pendakian terpanjang di Bali.

***

Sebagian besar gunung-gunung yang ada di pulau Bali merupakan tempat suci yang disakralkan oleh masyarakat sekitar, maka dari itu, sebagai tamu yang berkunjung, sudah sewajarnya jika kita harus menghormati dan menghargai adat istiadat yang dipercaya masyarakat sekitar. Selalu utamakan keselamatan dalam setiap pendakian dan jangan tinggalkan apapun selain jejak kaki, semoga bermanfaat, salam lestari!

Baca juga :
Gunung di Jawa Barat untuk Pendakian
Gunung di Jawa Tengah untuk Pendakian
Gunung di Jawa Timur untuk Pendakian

Senin, 11 Januari 2016

Gear Review : Tenda Lafuma Campo 2

Lafuma campo 2
Tenda bukan sekedar peralatan penting, namun merupakan rumah kedua bagi para petualang, terutama yang hobi mendaki gunung. Tenda adalah tempat berlindung dari buruknya cuaca, dinginnya udara malam, dan ancaman-ancaman lain yang seringkali harus dihadapi kala bertualang selama berhari-hari di tengah hutan belantara.

Karena perannya yang teramat penting, memiliki tenda dengan kualitas terbaik tentu menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi para petualang. Dan menurut saya, salah satu tenda berkualitas dengan harga cukup terjangkau yang bisa dijadikan salah satu pilihan terbaik adalah Lafuma Campo 2.

Berikut ini, saya akan coba memberikan sedikit review tentang keunggulan dan kekurangan tenda Lafuma Campo 2, berdasarkan pengalaman selama beberapa tahun menggunakan tenda ini untuk bertualang di alam bebas.

Spesifikasi Tenda Lafuma Campo 2

Capacity: 2-3 Persons
Length: 210 cm + 40 cm.
Width: 150 cm.
Hight: 120 cm.
Weight: 3,4 Kg.
Ineer Polykatoen.
Fire retardant .

Exterior :

Self-supporting dome
Polyester 185 T double roof (Schmerber 1500 polyurethane coating)
Poles fiberglass 79 mm X 2.
Watertight seams
Galvanised steel pegs
2 ventilation flaps
1 central entrance.

Interior :

Breathable polyester tent lining with 1 entrance
Polyethylene ground sheet
1 ceiling light hook
2 storage pockets.

Tenda Lafuma Campo 2 sangat mudah dipasang

Keunggulan

Tak butuh ruang yang besar untuk didirikan

Dengan kapasitas untuk 2 orang, ukuran tenda ini cukup kecil dan simpel, sehingga dalam ruang yang sempit pun, tenda ini masih dapat didirikan. Hal ini akan sangat berguna saat kita menghadapi situasi dimana tempat berkemah yang kita tuju ternyata sudah dipenuhi oleh tenda pendaki lain. Kita hanya perlu mencari sedikit ruang diantara tenda-tenda pendaki lain untuk bisa mendirikan tenda ini.

Aman dari kebocoran

Berikutnya, sistem 2 layer yang ada pada tenda ini akan menjamin keamanan kita saat menghadapi situasi cuaca yang sangat buruk sekalipun. Karena kualitas bahan layer bagian luarnya yang bagus, tenda ini sangat aman dari kebocoran. Sistem ventilasi berupa ruang udara di bagian atas tenda juga sangat berguna untuk menghindari kondensasi.

Mudah dipasang

Dikala beberapa jenis tenda lain sangat ribet dan butuh waktu lama untuk dipasang, Lafuma Campo 2 sangat mudah dan cepat untuk dipasang. Keunggulan ini akan sangat berguna saat kita berada dalam situasi terdesak dimana tenda harus cepat berdiri untuk memberi perlindungan.

Desain simpel, menarik untuk dilihat, dan punya warna mencolok

Bentuk tenda ini sangat simpel dan efisien, dengan sistem pemasangan yang tak terlalu rumit. Karena saya cukup suka bentuk yang simpel, dari segi estetika, menurut pendapat saya, tenda ini cukup menarik dan enak untuk dilihat. Karena warnanya yang cukup mencolok, tenda ini tentu akan mudah terlihat meski tersembunyi di balik pepohonan atau semak-semak sekalipun, sehingga tak akan menyulitkan orang yang mencari posisi tenda kamu.

Tahan lama dan tidak mudah rusak

Menurut pengalaman saya, masalah yang sering terjadi pada tenda biasanya hanya berkisar pada kasus tulangan frame yang mudah patah, dan lapisan layer yang mudah bocor setelah beberapa kali pemakaian saja. Namun selama beberapa tahun menggunakan tenda Lafuma Campo 2, saya tidak mengalami masalah tersebut. Dengan perawatan yang tepat dan penggunaan yang baik, saya rasa tenda ini akan bertahan dalam kondisi terbaiknya dalam waktu yang cukup lama.

Kekurangan

Tidak memiliki vestibule

Vestibule atau ruang tambahan pada tenda merupakan bagian yang sangat dibutuhkan, baik untuk memasak ataupun menyimpan sebagian barang yang tidak boleh masuk ke bagian dalam tenda, terutama saat kondisi cuaca sedang kurang bersahabat. Dan Lafuma Campo 2 tidak memiliki hal itu.

Hanya ada ruang penyimpanan kecil yang cukup untuk menyimpan sepatu di bagian depan tenda. Hal ini tentu kurang menguntungkan saat kita perlu memasak makanan di saat hujan deras. Memasak di bagian dalam tenda bisa saja dilakukan jika terpaksa, namun dengan resiko yang cukup besar. Solusi lain yang bisa dilakukan adalah dengan memasang flysheet untuk tempat memasak di bagian depan tenda.

Ukuran packing cukup besar dan bobotnya lumayan berat

Dengan kapasitas yang hanya bisa menampung 2-3 orang, menurut saya, ukuran packing tenda Lafuma Campo 2 masih terlalu besar, sehingga butuh cukup banyak ruang di dalam keril. Selain itu, bobotnya yang seberat 3,4 kilogram rasanya masih terlalu berat untuk dibawa, terutama bagi kawan-kawan yang suka mendaki dengan teknik ultralight.

Kesimpulan

Overall, meski memiliki beberapa kekurangan, namun dengan banyaknya keunggulan yang dimiliki, Lafuma Campo 2 adalah salah satu pilihan terbaik untuk dibeli, terutama bagi kawan-kawan yang sedang mencari tenda berkualitas bagus dengan harga yang cukup terjangkau.


Itu saja informasi review tentang tenda Lafuma Campo 2 yang bisa saya bagikan kepada kawan-kawan semua. Semoga bermanfaat untuk menambah referensi sebelum kawan-kawan membeli tenda yang tepat untuk digunakan bertualang. Salam lestari!

Baca juga :
Tips Memilih Tenda
Mencegah Kondensasi pada Tenda
Tips merawat Peralatan Mendaki

Selasa, 05 Januari 2016

Panduan Merawat Sepatu Gunung


Sepatu gunung atau sepatu trekking adalah peralatan yang harus selalu dipakai para pendaki demi melindungi kedua kaki, saat berjalan melintasi medan terjal bebatuan yang sering dijumpai di jalur pendakian.

Karena perannya yang sangat vital sebagai pelindung kaki untuk digunakan di medan yang sulit, para produsen sepatu gunung ternama (baik dari dalam maupun luar negeri) berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk mereka, demi menawarkan produk terbaik kepada para konsumen. Semakin bagus kualitas yang ditawarkan (baik dari segi ketahanan ataupun kenyamanan), semakin mahal pula harganya.

Oleh sebab perannya yang sangat penting dan harganya yang cukup mahal, merawat sepatu gunung menjadi hal yang wajib dilakukan dengan baik, agar sepatu gunung yang sudah kita beli menjadi tahan lama dan selalu siap untuk dipakai kapanpun kita akan pergi mendaki.

Seperti halnya perawatan peralatan mendaki gunung lainnya, merawat sepatu gunung juga tak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Perlu cara-cara khusus, demi menjaga kualitas sepatu agar tak cepat rusak. Untuk itu, kali ini saya akan coba membagikan beberapa panduan untuk merawat sepatu gunung kesayangan kawan-kawan semua.

5 kebiasaan yang sangat bagus untuk diterapkan untuk merawat sepatu gunung 

1. Jangan langsung disimpan dalam kondisi kotor, selalu bersihkan sepatu setiap selesai digunakan mendaki.

2. Gunakan sikat dan sedikit air bersih untuk membersihkan sepatu gunung. Jangan gunakan sabun atau deterjen, karena dapat merusak bahan sepatu.

3. Keluarkan bagian insole (lapisan di bagian dalam sepatu yang memisahkan kaki dan bagian bawah sepatu) agar seluruh bagian sepatu bisa mengering sempurna.

4. Jangan jemur sepatu dibawah terik sinar matahari secara langsung. Bila perlu gunakan kipas angin untuk mengeringkan sepatu yang basah.

5. Jika lapisan waterproof pada sepatu mulai hilang dan menimbulkan kebocoran, gunakan waterproof spray untuk mengembalikan sifat water resistance sepatu. Berbagai produk waterproof spray kini banyak dijual di pasaran.

Jika sepatu dalam kondisi masih baru

1. Jika tersedia, simpan panduan perawatan yang diberikan oleh produsen, jika tidak ada, cobalah bertanya tentang petunjuk perawatan kepada penjual sebelum anda membeli sepatu tersebut. Selalu ikuti petunjuk perawatan yang diberikan oleh produsen sepatu yang kamu beli.

2. Setiap sepatu gunung pasti dibuat dengan kualitas yang sangat baik, baik dari segi ketahanan ataupun kenyamanan penggunaan, maka dari itu, sepatu gunung yang baru dibeli biasanya tidak akan butuh banyak perawatan ekstra.

3. Jangan langsung menggunakan sepatu baru untuk sebuah perjalanan panjang. Kenali dengan baik keunggulan dan kekurangan sepatu kamu dengan terlebih dahulu mencoba menggunakannya di rumah, atau sekedar berjalan-jalan di sekitar. Sepatu baru biasanya masih agak kaku di beberapa bagian. Seperti otot-otot dalam tubuh, sepatu pun butuh pemanasan sebelum digunakan untuk perjalanan panjang.

Tips membersihkan sepatu gunung

1. Rajin-rajinlah membersihkan sepatu gunung setelah selesai digunakan mendaki.

Jika kamu terlalu lelah untuk membersihkannya sesaat setelah pulang mendaki, lakukan esok harinya, jangan biarkan sepatu gunungmu dalam kondisi kotor untuk waktu yang lama.

Kenapa harus cepat dibersihkan?

Kotoran yang menempel di sepatu gunung sangat berpotensi merusak jika dibiarkan terlalu lama menempel. Lumpur atau tanah yang menempel di kulit sepatu bisa merusak sistem kelembaban bahan saat dibiarkan terlalu lama hingga mengering. Kulit luar sepatu kemudian bisa lebih cepat rusak.

2. Selalu ikuti petunjuk perawatan kebersihan yang diberikan produsen sepatu

3. Gunakan sikat yang tak terlalu keras untuk membersihkan kotoran yang menempel pada seluruh bagian sepatu, (misal : dengan sikat gigi). Bersihkan dengan perlahan, jangan menggosok terlalu keras.

4. Gunakan air dan sabun khusus pembersih sepatu, jika tak ada, sabun cair untuk cuci piring bisa jadi pilihan. Ingat, jangan pernah menggunakan sabun batangan atau deterjen untuk membersihkan sepatu!

5. Jika lumpur yang menempel di bagian outsole (kulit bagian bawah, bukan cangkang bagian atas sepatu) sangat tebal dan mulai mengering, rendam bagian tersebut dalam air yang dangkal pada ember atau wajan. Cukup merendam bagian bawahnya saja, jangan rendam seluruh bagian sepatu.

6. Untuk sepatu yang mulai berjamur, gunakan campuran air (80%) dan cuka (20%) untuk membersihkannya.

Tips mengeringkan sepatu gunung

1. Biarkan sepatu mengering dengan sendirinya pada suhu normal. Jangan pernah menjemur dibawah terik sinar matahari!

2. Keluarkan bagian insole (lapisan alas di dalam sepatu), agar aliran udara masuk ke bagian dalam sepatu.

3. Jangan simpan sepatu dekat dengan sumber panas (kompor, api unggun, radiator, dll). Suhu panas yang tinggi akan merusak sistem perekat yang ada pada sepatu gunung.

3. Gunakan kertas koran untuk menyerap kelembaban pada bagian dalam sepatu.

4. Buka tali, julurkan bagian lidah sepatu, dan posisikan sepatu secara terbalik agar cepat mengering dalam suhu ruangan.

5. Simpan sepatu di tempat manapun yang memiliki suhu ruangan yang normal dan stabil. Jangan simpan sepatu di loteng, garasi, atau di dalam mobil, dimana suhu ruangan seringkali cepat meningkat. Selalu ingat, suhu yang sangat panas akan cepat merusak sepatu.


Itulah beberapa panduan dasar merawat sepatu gunung yang bisa saya bagikan kepada kawan-kawan semua, semoga bermanfaat!