Rabu, 29 Juli 2015

Gunung Lawu (3.265 mdpl)

via akuntomountain.wordpress.com
Info Gunung Lawu - Baru-baru ini gunung Lawu sedang naik daun karena menjadi pemberitaan di banyak media. Bukan karena keindahan alam, bukan pula karena kesan mistisnya, namun karena kecelakaan hilangnya tujuh orang pendaki remaja saat tengah mendaki gunung ini. Alhamdulillah kabar terakhir yang penulis dapat, mereka telah ditemukan oleh petugas penyelamat, dan akan segera dievakuasi ke kaki gunung ini. Belakangan memang banyak terjadi kecelakaan-kecelakaan semacam ini, dimana harus kita petik pelajarannya agar kita menjadi lebih waspada saat hendak berkegiatan di alam bebas.
Kita sudahi bahasan soal pendaki hilang, karena kali ini penulis akan membagikan sedikit informasi mengenai gunung indah setinggi 3.265 mdpl ini kepada kamu-kamu semua para pecinta dunia pendakian. Gunung Lawu merupakan salah satu gunung favorit para pendaki Indonesia, salah satu alasanya antara lain, gunung ini merupakan salah satu gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa. Gunung ini berada di peringkat ke 6 dari daftar 7 gunung tertinggi di Pulau Jawa. Selain karena ketinggiannya, gunung ini juga punya pemandangan alam yang sangat mempesona, ada banyak spot-spot menarik yang bisa kamu nikmati saat sedang mendaki gunung Lawu.

Lokasi

Lawu terletak persis di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya diantara 2 Kabupaten, yakni Karanganyar dan Magetan. Disekitar gunung ini terdapat banyak tujuan wisata, seperti Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Selain itu, ada banyak juga situs-situs bersejarah terdapat di kaki gunung ini, antara lain Candi Sukuh dan Candi Cetho, ada juga komplek pemakaman kerabat Raja-raja Jawa jaman dahulu kala.

Spot Menarik

Banyak sekali spot menarik yang bisa kamu nikmati saat mendaki gunung Lawu, mengingat gunung ini merupakan salah satu gunung sakral yang punya banyak situs-situs bersejarah. Jika lewat Cetho, kamu bakal bertemu banyak candi-candi cantik saat hendak memulai pendakian, antara lain Candi Cetho, Sukuh, dan Kethek. Ada juga savana bernama bulak peperangan yang sangat indah untuk dipandang mata. Jika lewat Cemoro Kandhang ada kawah Condrodimuko, Telaga kuning, dan Hargo Dalem. Ada juga warung mbok Yem yang sangat populer di kalangan para pendaki, dan masih banyak lagi spot-spot menarik lainnya yang bisa kami nikmati di gunung nan indah ini, pokoknya dijamin ngga bakalan nyesel deh kalo kamu udah mendaki gunung Lawu ini.

Puncak

  • Hargo Dalem
  • Hargo Dumiling
  • Hargo Dumilah (Tertinggi)
via blog.dniet.com

Jalur Pendakian

  • Cetho
  • Cemoro Sewu
  • Cemoro Kandhang
Waktu pendakian yang perlu kamu perhitungkan biasanya di kisaran waktu 7-9 jam, tergantung jalur mana yang kamu pilih dan kecepatan mendakimu.

Estimasi Biaya

Perhitungkan ongkos menuju Solo jika kamu berangkat dari arah barat, dan menuju Magetan jika dari timur, kemudian ongkos angkutan menuju kawasan Tawangmangu. Info terakhir tarif mendaki gunung Lawu cuma dibandrol 10 ribu rupiah saja, cukup murah jika dibandingkan dengan gunung-gunung lain yang berstatus Taman Nasional. Untuk biaya ransum dan perbekalan, tergantung lama waktu pendakian dan jumlah personil grup mendakimu. Usahakan untuk membawa uang lebih sebagai cadangan manakala ada biaya tak terduga yang harus dikeluarkan.

Tips

Jika belum terlalu mengenal gunung Lawu, pilihlah jalur pendakian yang paling sering digunakan dan populer di kalangan pendaki, yakni jalur Cemoro Sewu, agar kamu tidak mendaki seorang diri, jadi kalo ada kecelakaan atau kejadian buruk, bisa minta bantuan pada pendaki lain. Persiapkan fisik dan peralatan dengan baik. Cari info lengkap tentang gunung ini terlebih dahulu sebelum kamu mulai mendaki. Berdoa selalu dan jangan bersikap sombong dengan selalu menghormati dan menghargai tradisi dan budaya masyarakat setempat di gunung ini. Lebih baik mendaki di waktu cuaca yang baik, karena gunung ini terkenal sebagai salah satu gunung terdingin di Pulau Jawa. Ingat selalu larangan yang harus kamu patuhi saat mendaki, terutama soal sampah yang harus kamu bawa turun kembali. Ingat juga untuk selalu membawa survival kit dan peralatan P3K, utamakan selalu soal keselamatan!
Tambahan, jika ingin suasana yang rame, cobalah pilih waktu mendaki bertepatan dengan malam satu suro, dijamin bakalan rame banget, hihihi, tanya kenapa?

Selasa, 28 Juli 2015

7 Larangan saat Mendaki Gunung


7 Larangan saat Mendaki Gunung - "Leave nothing but footprints, take nothing but picture, and kill nothing but time". Pernah dengar pepatah itu? Bagi kamu yang anak pecinta alam, atau yang udah sering mendaki, pasti tahu lah kalimat yang sering dijadikan aturan tak tertulis para penggiat alam bebas di seluruh dunia tersebut. Kalo diartikan ke bahasa Indonesia kurang lebih begini lah, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan mengambil apapun kecuali gambar/foto, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu. Ya kalimat itu berisi larangan-larangan yang harus kita terapkan saat berkegiatan di alam bebas, tak terkecuali mendaki gunung.

Nah, kali ini kami akan menyusun beberapa larangan yang harus kamu patuhi saat sedang asik mendaki gunung di hutan belantara gunung-gunung indah Indonesia. Mengapa banyak sekali larangan yang harus dipatuhi? Alesannya banyak, demi kelestarian alam raya Indonesia, demi keselamatan diri kamu, dan lain sebagainya. Langsung saja kamu baca sendiri 7 larangan saat mendaki gunung versi the bluetripper, check it out!

Meninggalkan sampah seenaknya


    Mengapa saya taruh larangan yang satu ini di daftar paling atas? Kamu yang sudah sering mendaki pasti tahu alasannya. Ya, belakangan ini sampah-sampah yang dibuang dan ditinggalkan pendaki makin menggila mengotori gunung-gunung indah di Indonesia kita tercinta ini. Pokoknya mulai hari ini, kalau mau naek gunung kamu wajib bawa trashbag atau kantong kresek apalah yang bisa dijadikan tempat membuang sampah bawaan kelompokmu, bawa turun lagi sampahmu, inget itu baik-baik guys! Mending jangan naek gunung lah, kalo kamu masih aja nyampah seenaknya! Jadilah pendaki yang dewasa dan mencintai alam raya ini dengan segenap jiwa raga. Always remember to leave nothing but footprints!

    Merusak alam dan segala Isinya

      Di gunung, kita ini cuma tamu, cuma numpang! Jadi jangan berlaku seenaknya, jaga sikap, jangan sekali-kali kamu merusak alam. Jangan seenaknya nebang pohon cuma buat bikin api unggun, kecuali keadaan memang lagi urgent, dan juga diusahakan buat api unggunnya pake ranting atau batang pohon yang udah berserakan aja. Trus paling gemes kalo udah liat banyak coret-coretan kampungan di bebatuan atau pepohonan yang ada di gunung. Corat-coret boleh-boleh aja, tapi mesti pada tempatnya. Kalo kamu mau gambar atau corat-coret di gunung, bawa kanvas atau buku gambar dari rumah, nah corat-coretlah di situ, bukan di bebatuan atau di pepohonan. Vandalisme merupakan salah satu contoh perbuatan merusak, contoh lainnya kamu pikirkan sendiri sajalah, intinya jangan lakukan perbuatan-perbuatan tercela yang bisa merusak alam! Oh satu lagi, jangan juga merusak papan informasi atau petunjuk jalan yang susah-susah udah dipasang sama para petugas!

      Mengambil apapun yang ditemukan di alam

        jangan ditiru! via beritamanado.com
        Kalo yang ini kasusnya kebanyakan soal pencurian bunga Edelweiss. Katanya sih buat cinderamata gitu, ntar dikasih sama pacar tercinta kalo udah turun gunung. Padahal bunga ini ngga indah-indah banget kok, masih lebih keren bunga mawar atau bunga apalah yang banyak dijual ditoko bunga. Udah lah, stop kelakuan konyol kayak gitu, kasian kan kalo nanti anak cucu kita naek gunung pengen liat bunga edelweiss, trus bunganya udah ngga ada alias punah akibat kelakuan nakal kita-kita hari ini. Jadilah pendaki yang mencintai alam beserta segala isinya, pendaki seharusnya berdiri paling depan untuk melindungi segala hal yang ada di alam pegunungan, bukan malah jadi salah satu oknum yang merusak dan mencuri-curi berbagai kekayaan yang tersimpan di dalamnya.

        Membunuh hewan dan tumbuhan

          Kamu pendaki atau pemburu? Kalo pendaki, ya harus belajar menghargai kehidupan yang ada di alam. Sekali lagi, di gunung itu kita cuma numpang, numpang maen, numpang jalan-jalan, numpang tidur, dll. Jadi selaku tamu kita mesti menghormati segala kehidupan yang ada di sana, baik itu tumbuhan atau hewan yang merupakan sang tuan rumah. Jangan seenaknya menebang pohon atau membunuh binatang.

          Membuat jalur baru

            Kalo ngga ada alasan yang mendesak, jangan sekali-kali kamu membuat jalur baru, cukup ikuti saja jalur yang sudah tersedia. Selain bisa berakibat fatal (misalnya tersesat atau nyasar ke jalur hewan), membuka jalur baru juga pastinya bakal merusak alam.

            Mencemari sumber air

            Ini juga perlu kamu tanamkan dalam-dalam di kepala. Sumber air di gunung itu sangat berharga, apalagi kalo di gunung tersebut sangat jarang terdapat mata air, otomatis sumber air menjadi kebutuhan hajat hidup orang banyak. Maka dari itu, jagalah baik-baik, jangan sampai kamu mencemarinya dengan sampah atau bahkan lebih parah lagi dengan kotoran hasil ee kamu. Banyak sekali kasus seperti ini, saya sudah sering menemukan jejak-jejak kotoran manusia di sekitar sumber air, jadinya jijik banget kan kalo mau ngambil air dari situ. Buanglah kotoranmu pada tempatnya, kalo belum tau, baca tulisan kami tentang tata cara BAB di Gunung yang baik dan benar.

            Bersikap sombong

              Yang ini berhubungan sama adat istiadat, kepercayaan dan budaya masyarakat setempat. Banyak sekali gunung-gunung di Indonesia yang disakralkan atau dianggap kental dengan aura mistis oleh masyarakat setempat. Maka dari itu, kita mesti bener-bener jaga sikap, jangan ngomong seenaknya, jaga kelakuan, dan hormati budaya dan tradisi masyarakat setempat. Kalo tidak, bisa bahaya, soalnya saya sering denger banyak kejadian tersesat atau kecelakaan yang diakibatkan oleh buruknya prilaku pendaki saat sedang berada di belantara gunung yang disakralkan tersebut.

              Itulah beberapa larangan yang pantang untuk dilakukan pendaki gunung, semoga bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan kawan-kawan semua, salam lestari!

              Senin, 27 Juli 2015

              Tips Menjaga Stamina Saat Mendaki Gunung


              Buat kamu yang sudah pernah atau bahkan sering mendaki gunung, pastinya tau dong betapa beratnya kegiatan mendaki ini bagi fisik tubuhmu, betapa banyaknya energi yang terkuras saat harus memikul beban berat melewati jalur panjang nan menanjak untuk sampai ke puncak, dan betapa ngos-ngosannya kamu saat harus terus melangkah ditengah panas mentari dan tubuh yang lelah. Yups, mendaki gunung adalah olahraga ekstrem yang butuh kekuatan fisik dan stamina yang prima.


              Kekuatan fisik dan mental saja memang sudah lumayan cukup buat mengarungi panjang dan terjalnya jalur pendakian di berbagai belantara gunung Indonesia, namun ternyata mendaki gunung ini bukan soal power melulu, tapi lebih kepada endurance, karena aktivitas fisik berat saat mendaki tidak berlangsung sebentar saja, melainkan berjam-jam atau bahkan bisa sampai berhari-hari. Maka dari itu, tak heran banyak pendaki professional melakukan berbagai latihan rutin untuk meningkatkan endurance tubuhnya sebagai modal persiapan untuk mendaki gunung tinggi. Jika kamu pernah melihat sebuah film dokumenter yang bercerita tentang pendakian ke gunung Everest (entah apa judulnya, lupa, hehe), tengok saja persiapan fisik yang dikisahkan disana, tak tanggung-tanggung, latihan yang dilakukan sangat beragam, dengan durasi latihan hingga berbulan-bulan. Hal itu dilakukan demi keamanan dan kelancaran saat pelaksanaan pendakian Gunung Everest yang bisa makan waktu yang sangat lama.
              Itu mah cuma contoh aja ya, kita kan masih amateur, gunung-gunung yang kita tuju juga belum nyampe gunung-gunung ekstrem macam Everest, Aconcagua, atau Kilimanjaro, jadi latihan fisiknya juga ngga perlu seekstrem dalam film tersebut. Dan juga tips yang akan kami bagikan bukan melulu soal persiapan latihan saja, namun juga dengan aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan saat sedang melakukan pendakian itu sendiri. Tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja kita bahas tipsnya satu-persatu.

              • Latihan Fisik
              Sebagai persiapan latihan fisik sebelum mendaki, jangan melulu latihan buat meningkatkan kekuatan atau power tubuh kamu saja, tapi mulailah berfokus pada latihan yang akan meningkatkan endurance atau ketahanan fisik kamu. Latihannya bisa berupa latihan kardio (seperti jogging atau naik turun tangga) secara bertahap, dengan semakin hari semakin tambahkan waktunya, misalnya tahap awal coba latihan kardiovaskular selama 30 menit, kemudian tambah hingga 50 menit, dan seterusnya. Latih juga ketahanan ototmu agar terhindar dari cedera saat mendaki. Setelah dirasa cukup kuat dan prima, kurangi jatah istirahatmu dengan merutinkan latihan selama seminggu penuh dengan hanya satu hari istirahat.

              • Lakukan Pemanasan
              Pemanasan sangat penting untuk dilakukan sebelum menjalani semua kagiatan olahraga, tak terkecuali mendaki gunung. Lakukanlah gerakan-gerakan pemanasan standar untuk mempersiapkan tubuhmu melakukan aktivitas berat selama pendakian yang akan berlangsung. Pemanasan dapat menghindarkan tubuh kamu dari bahaya cedera yang bisa saja datang.

              • Jaga Suhu Tubuh
              Jika mendaki siang hari saat cuaca sedang sangat panas, lindungi tubuhmu dari paparan sinar mentari secara langsung. Pakailah pakaian yang menutup hampir seluruh tubuh, namun tetap memberikan space untuk sirkulasi udara dan tetap memberikan keleluasaan bergerak. Gunakan topi untuk melindungi kepalamu. Jika mendaki malam, gunakan pakaian hangat. Menjaga suhu tubuh tetap pada kondisi optimal akan memberikan kenyamanan pada tubuhmu selama perjalanan.

              • Nutrisi Makanan
              Selain latihan fisik tadi, persoalan makanan juga sangat penting untuk menjaga stamina tubuhmu agar tetap prima selama kegiatan pendakian berlangsung. Mulai lah untuk memilah-milah makanan untuk bekal mendaki berdasarkan kadar nutrisi yang terkandung di dalamnya. Bila perlu atur sedemikian rupa jadwal makan dan jumlah asupan nutrisi untuk tubuhmu selama mendaki nanti. Perbanyak makanan yang mengandung karbohidrat tinggi. Karbo merupakan sumber tenaga yang dapat diolah dengan cepat oleh tubuh, sehingga akan segera dapat digunakan menjadi tenaga yang berharga. Atur waktu makan, usahakan untuk makan 2 jam sebelum istirahat panjang, agar makanan yang masuk dapat diolah sempurna oleh tubuh. Untuk cemilan saat perjalanan, pilihlah makanan batangan yang punya banyak nutrisi. 

              • Atur Pernafasan dan Speed
              Pernafasan merupakan sumber utama asupan oksigen ke dalam tubuh kamu. Jika tidak pintar-pintar mengatur nafas, tubuhmu bakal cepat lelah karena kekurangan oksigen yang sangat penting buat kelancaran sistem tubuh kita. Dalam kasus tertentu, kekurangan oksigen bisa membuat kepalamu pusing dan tubuhmu merasakan kelelahan yang sangat hebat. Pernafasan sangat berbuhungan dengan speed atau kecepatan berjalan kamu. Atur speed dengan bijak, jang memulai pendakian dengan terlalu tergesa-gesa, mulailah dengan pelan agar tubuhmu mampu beradaptasi, kemudian secara bertahap kamu dapat meningkatkan speed sesuai dengan kemampuan fisikmu. Jangan memaksakan diri jika tubuhmu mulai terlalu lelah, berikan jeda atau break secara teratur, agar kamu terhindar dari resiko cedera seperti kram pada kaki.

              • Hindari Dehidrasi
              Asupan air sama vitalnya dengan asupan nutrisi pada tubuh. Usahakan untuk selalu menjaga tubuhmu tetap terhidrasi dengan baik, agar seluruh sistem tubuh tetap berjalan dengan baik. Menghemat air boleh-boleh saja, namun jangan sampai tubuhmu dipaksa untuk terlalu kekurangan air, resikonya sangat berbahaya bagi ketahanan dan keseimbangan tubuhmu selama pendakian berlangsung.

              • Istirahat dengan Baik
              Jika sudah waktunya beristirahat, disiplinkan dirimu untuk memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kamu bergadang, apalagi jika esoknya kamu masih harus melanjutkan perjalanan. Buatlah tendamu menjadi senyaman mungkin, agar kamu dapat tidur dengan maksimal untuk memulihkan kembali kondisi tubuhmu. Jaga suhu tubuh kamu saat tidur, agar tidurmu tidak terganggu oleh dingin atau panas berlebih.

              Itulah tadi sedikit tips yang bisa kamu lakukan untuk menjaga stamina tetap prima saat mendaki gunung. Semoga bermanfaat, salam lestari!

              Sabtu, 25 Juli 2015

              7 Tips Menjadi Leader Pendakian


              Kamu mungkin punya segudang pengalaman mendaki ke banyak gunung tinggi yang tersebar di seantero Indonesia, namun modal pengalaman saja belum cukup untuk menjadi seorang leader pendakian, diperlukan beberapa soft skill tambahan untuk dapat menjadi pemimpin pendakian yang baik dan benar-benar dihormati oleh seluruh anggota kelompok.


              Ya, menjadi seorang leader yang dipercaya oleh seluruh anggota kelompok bukanlah perkara mudah, tanggungjawab besar menanti saat memimpin rekan-rekanmu melalui perjalanan pendakian yang panjang dan melelahkan, dengan banyak rintangan yang sewaktu-waktu dapat menghadang. Apalagi jika anggota kelompok pendakian yang kamu pimpin berisi banyak pendaki pemula, hampir dipastikan kamu akan sedikit repot, karena menjadi andalan mereka-mereka yang memang masih awam soal dunia pendakian.

              Nah, kali ini, Blue Tripper akan coba memberikan beberapa tips yang bisa kamu pelajari dan terapkan ketika suatu hari kamu diharuskan untuk menjadi pemimpin sebuah kelompok pendakian. Apa saja soft skill yang perlu kamu miliki agar mampu mengemban tanggungjawab leader pendakian dengan baik? Langsung saja cek 7 tips di bawah ini.

              Tentukan Target Pendakian dengan Tepat

                Buanglah sifat egoismu jauh-jauh, simpan dulu ambisi liarmu, jangan sekali-sekali memaksakan target yang terlalu gila kepada para pemula. Memaksa orang untuk mencapai target tinggimu bisa menjadi bumerang, mereka bakal berontak dan kehilangan respek pada kepemimpinan kamu. Turunkanlah target yang ingin dicapai, sesuaikan dengan kemampuan seluruh anggota, utamakan agar seluruh anggota kelompok dapat belajar sesuatu sekaligus bersenang-senang selama perjalanan.

                Tetapkan Jumlah Batas Anggota Kelompok

                  Jika kamu belum cukup pengalaman memimpin grup pendakian, atau bahkan mungkin baru pertama kali mencoba, jangan memasukkan terlalu banyak anggota pada kelompok pendakian yang akan kamu pimpin. Cobalah dengan grup beranggotakan 5 orang, atau lebih sedikit. Terlalu banyak anggota akan sangat merepotkan, kamu bakal kesulitan mengontrol prilaku setiap individu yang kamu pimpin.

                  Utamakan Kesetaraan dan Solidaritas Anggota Tim

                  Bagi beban peralatan kelompok secara adil dan bijak. Adil bukan berarti setiap anggota harus memikul beban yang setara, sesuaikanlah dengan kemampuan fisik, skill, serta pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing individu. Disini kamu harus melakukan observasi terlebih dahulu, kenali dengan baik kelebihan dan kekurangan setiap anggota kelompokmu, agar kamu dapat menentukan porsi kerja dengan tepat.

                  Bangunlah Jiwa Kepemimpinan Kamu

                    Menjadi leader bukan berarti kamu bisa seenaknya mengambil semua keputusan secara sepihak. Cobalah untuk selalu berdiskusi dan melibatkan seluruh anggota kelompok dalam pengambilan keputusan. Dengan terlibat secara langsung, mereka bakal mendapat lebih banyak pelajaran dan pengalaman yang berharga.

                    Jagalah Keharmonisan dengan Komunikasi

                      Usahakanlah untuk selalu mengetahui keadaan kelompok yang kamu pimpin, sering-seringlah bertanya tentang situasi dan kondisi setiap anggota. Ajaklah mereka untuk bersikap terbuka dengan selalu berkomunikasi, jangan sampai ada anggota yang memendam kekesalan pada kamu atau anggota kelompok yang lainnya. Dengarkanlah setiap keluhan yang datang, dan berikan solusi bijak. Sebagai leader, kamu harus bisa menjadi penengah manakala ada sedikit ketegangan yang terjadi antar anggota.

                      Biarkanlah Mereka Membuat Kesalahan

                        Pada kondisi tertentu yang kamu anggap tidak terlalu beresiko (misalnya ketika memasang tenda saat cuaca sedang bagus), biarkanlah para pemula melakukan kesalahan. Dengan melakukan kesalahan, mereka akan belajar sesuatu. Trial and Error adalah metode pembelajaran yang sangat baik.

                        Jangan Biarkan Mereka Membuat Kesalahan

                          Untuk beberapa hal yang sangat penting, kamu harus benar-benar mengawasi dan mengingatkan para pemula agar tidak membuat kesalahan. Misalnya soal kebersihan dan sampah pendakian, ingatkan mereka soal pentingnya konservasi lingkungan.

                          Itulah 7 tips yang bisa kamu pelajari sebagai bekal untuk menjadi seorang leader kelompok pendakian. Jika kamu punya tips lainnya yang mungkin akan sangat bermanfaat, silahkan berbagi dengan menuliskannya pada kolom komentar di bawah. Semoga bermanfaat, salam lestari!

                          Senin, 20 Juli 2015

                          Body Rafting Santirah : Menelusuri Dinding-Dinding Indah Pahatan Alam

                          Lebaran artinya liburan, dan liburan berarti petualangan, hehe. Ya bagi hampir semua orang Indonesia, momen lebaran atau idul fitri benar-benar sangat berharga, karena selain waktunya untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga besar, lebaran juga bisanya diikuti libur panjang yang bisa dimanfaatkan untuk refreshing dari penatnya aktivitas sehari-hari yang begitu melelahkan. Tak heran, tiap lebaran datang, objek-objek wisata di hampir semua daerah bakal kebanjiran pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Salah satu kota wisata paling sibuk di tiap lebaran adalah Kabupaten Pangandaran, yang punya sejuta tempat wisata menarik keren yang wajib kamu kunjungi. Dan pada liburan kali ini, kebetulan saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu tempat wisata baru yang menawarkan petualangan body rafting susur sungai Santirah, yang bertempat di Desa Selasari, Kecamatan Parigi Pangandaran.


                          Niat awalnya aku kepingin berkunjung ke Citumang yang lagi hits itu lho, biar bisa pamer foto-foto keren di instagram dan media sosial lainnya, hehe. Tapi belum sampai aku ke lokasinya, antrean kendaraan yang menggila bener-bener bikin males dan sukses mengurungkan niatku berkunjung ke sana. Beruntung sodaraku tahu alternatif destinasi lain yang katanya tak kalah keren dengan Citumang itu, namanya Santirah, lokasinya lumayan jauh lagi ke pelosok namun punya kondisi air yang lebih bagus (karena posisinya lebih dekat ke hulu sungai yang mengalir ke Citumang), dan lagi trek raftingnya lebih panjang, disana kita bakal nyusur sungai kurang lebih sejauh 1,5 km, pokoknya lebih kece deh, ceunah. Dan meluncurlah kami ke lokasi itu, dengan melewati jalan panjang yang terjal dan ancur bukan main.
                          Tiba di sana, ternyata suasananya lumayan sepi, pengunjung yang datang cuma beberapa ekor manusia saja, tidak seperti Citumang dan Green Canyon, lokasi wisata Santirah masih sangat sederhana, belum banyak fasilitas wisata yang dibangun, hanya ada sebuah WC kecil dan beberapa warung bertebaran di sekitar lokasi, pokonya sipp deh buat kamu yang tak suka keramaian.
                          Tak berlama-lama, kami langsung nego harga dengan para guide yang siap memandu, dan langsung meluncur ke sungai dengan mengenakan jaket pelampung dan menenteng tube atau ban dalam yang telah disediakan. Sialnya kamera pocketku tertinggal di rumah persinggahan, terpaksa kamera smartphone bututku jadi alternatif alat dokumentasi. Tapi tak apalah, tak dapat foto bagus, yang penting dapat pengalaman seru dan menantang. Cuss, petualangan pun dimulai!


                          Pertama kali turun ke sungai, kami sudah disuguhi pemandangan air terjun kecil yang cukup indah. Para guide mulai memberi panduan keselamatan dan menerangkan berbagai informasi tentang petualangan yang akan kami lalui. Ada banyak spot-spot menarik berupa 4 air terjun dan 2 gua yang sangat indah di sepanjang sungai yang akan kami lalui, dengan garis finish berupa bagian sungai yang cukup dalam untuk dipakai lompat-lompat dari atas tebing.
                          Air disini jernihnya bukan main, bening semlohai hingga dasar sungai pun terlihat jelas. mungkin karena sedang musim kemarau, jadi tak banyak lumpur terbawa dari hulu. Setelah beberapa menit memulai perjalanan, pemandangan indah mulai terhampar di pinggiran sungai Santirah ini, batuan dipinggir terlihat mempesona dengan garis-gari pahatan alami hasil gerusan air selama beribu-ribu tahun lamanya. Hijau dedaunan dan rindang pepohonan pun semakin menambah suasana alami nan asri di sungai yang sangat jernih ini, memanjakan mata yang tak henti-hentinya memandang dan mengagumi keindahan alam raya ciptaan Tuhan. Spot-spot indah kami lalui dengan sangat menyenangkan, kadang kami kesulitan terhambat bebatuan, tak jarang pula kami meluncur mulus melewati arus air yang lumayan kencang di beberapa lokasi. Hingga akhirnya kami tiba di gua pertama, terowongan alami ini tak terlalu panjang memang, tapi punya keindahan ukiran dinding yang indah dilengkapi pancuran-pancuran air yang keluar dari dinding gua. Lalu ada gua kedua yang panjang dan gelap, adrenalin kami sedikit terpacu disana. Berikut sedikit gambar hasil jepretan smartphone bututku di sepanjang perjalanan.






                          Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hingga akhirnya kami sampai di titik finish untuk mengakhiri perjalanan dengan sebuah lompatan uji nyali dari atas tebing, tak terlalu tinggi memang, namun cukup membikin hati cukup dag-dig-dug. hehe. Selesai sudah petualangan kami, saatnya kembali ke pangkalan, dari titik finish butuh berjalan kaki selama 15 menit untuk kembali ke titik awal. Pemandangan ladang dan bukit menemani perjalanan kami kembali ke lokasi awal.
                          Buat kamu yang suka wisata petualangan, Santirah sangat cocok untuk dijadikan destinasi tujuan berlibur buat kamu. Dengan trek yang lebih panjang, serta air yang lebih alami, Santirah bisa jadi alternatif bagus jika kamu gagal ke Citumang. Pangandaran memang punya sejuta pesona wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan, Kabupaten baru di ujung timur Jawa Barat ini dijamin akan bisa memuaskan hasrat travellingmu. Banyak alternatif yang bisa dipilih mulai dari beragam pantai indah, hingga wisata-wisata alam sejenis Green Canyon, Citumang, dan Santirah ini.
                          Segitu saja yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat, happy travelling guys!

                          Jumat, 10 Juli 2015

                          Tips Merawat Peralatan Mendaki Gunung

                          Tips Merawat Peralatan - Mendaki gunung adalah olahraga yang cukup mahal, dalam sekali mendaki, banyak sekali biaya yang mesti keluar dari dompet kita demi kelancaran dan keamanan perjalanan pendakian yang kita lakukan. Rincian dasarnya kurang lebih dimulai dari biaya transport, perbekalan bahan makanan, obat-obatan, biaya registrasi/pendaftaran, dan yang paling besar tentunya adalah biaya untuk peralatan.

                          Peralatan mendaki yang berkualitas bukanlah barang sembarangan yang bisa dibeli murah, tiap kompartemen memiliki harga per-item yang cukup lumayan bisa menguras dompet. Apalagi jika kamu penggila brand-brand internasional yang memang bagus dari sisi gaya dan juga kualitas, harganya pasti lebih gila lagi. Namun harga memang tak pernah bohong, peralatan mendaki dengan harga tinggi biasanya memiliki keunggulan kualitas, gaya, dan kenyamanan saat digunakan. Namun bukan berarti peralatan yang mahal tak bisa rusak lo, jika kamu tidak pintar-pintar merawatnya, peralatan tempurmu bisa cepat rusak dalam beberapa kali pemakaian saja. Nah untuk itu, kali ini kami akan memberikan tips merawat peralatan mendaki gunung, agar peralatan mendaki yang kamu beli dengan harga mahal menjadi awet, tidak cepat rusak, dan syukur-syukur dapat dipakai mendaki seumur-umur.

                          Beli Peralatan dari Brand yang Bagus


                          Ketika kamu berinvestasi dengan membeli peralatan dari merk/brand yang bagus, hampir dapat dipastikan kamu bakal mendapat peralatan dengan kualitas yang bagus pula. Apalagi jika brand tersebut menawarkan garansi untuk peralatan yang kamu beli, tentunya kamu ngga bakal rugi jika tiba-tiba peralatanmu rusak ketika masih dalam tenggang waktu garansi. Peralatan dari brand ternama biasanya menjanjikan kualitas, keawetan, dan kenyamanan. Untuk itu, rasanya tidak salah jika kita menghabiskan lebih banyak uang saat membeli sebuah alat dengan harga mahal, daripada harus sering bolak balik ke toko lagi, karena peralatan murah yang kita beli sangat cepat rusak.

                          Jangan Ceroboh dan Seenaknya


                          Jangan mentang-mentang punya peralatan bagus, terus kamu jadi seenaknya dalam menggunakan peralatan tersebut. Hargailah peralatan yang kamu punya dengan cara lebih berhati-hati saat menggunakannya. Dengan begitu, peralatanmu tidak akan cepat rusak dan akan punya umur yang lebih panjang. Misalnya kamu dapat memilah-milah pijakan kaki saat melewati medan bebatuan, hindarilah batu-batu runcing atau akar tanaman yang cukup tajam, hal ini memang akan memperlambat langkah kakimu, namun dengan begitu, sepatu hikingmu tidak akan cepat rusak. Atau kamu berhadapan pada kondisi medan yang sangat curam dengan banyak kerikil saat hendak turun gunung, agar lebih cepat sampai, tentunya kamu ingin segera meluncur saja dengan bokongmu menuju ke bawah, memang kamu bakal cepat turun, tapi celana dan bagian bawah ranselmu bisa saja sobek saat meluncur melewati tanah dan kerikil tersebut. Bertindaklah dengan lebih hati-hati, jadikan keamanan peralatan mendakimu sebagai prioritas setelah keamanan diri.

                          Rawat dan Perbaiki secara Teratur


                          Perawatan secara berkala akan membuat kondisi peralatan mendaki milik kamu menjadi lebih terkontrol dan selalu siap untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Terus terang, saya sendiri sangat malas untuk mengecek kondisi dan merawat peralatan mendaki secara teratur. Akan tetapi, hal ini sangat penting untuk dilakukan, demi keawetan peralatan yang kita punya, dan juga kesiapan penggunaannya saat hendak kita gunakan. Kita juga akan tahu manakala ada alat yang rusak, dan segera memperbaikinya agar bisa digunakan kembali. Coba pikirkan, bagaimana jadinya jika ternyata tendamu rusak dan baru kamu ketahui saat hendak dipasang di shelter pendakian? Pusing pan, hehe. Makanya lebih baik rawat dan cek selalu kondisi peralatan kamu secara teratur, agar alat mendakimu awet dan aman saat hendak digunakan.

                          Cuci dengan Baik dan Benar


                          Sepatu penuh lumpur, tenda super kotor, atau alat masak kotor dan bau, tentunya kamu sudah sangat familiar dengan kondisi-kondisi ini sehabis pulang mendaki. Jangan malas dan menunda untuk membersihkan peralatan kotormu hanya karena badan pegal-pegal dan letih setelah pulang mendaki, segeralah bersihkan semuanya. Hati-hati saat mencuci peralatan seperti ransel, jaket, dan baju kamu, jangan gunakan produk pemutih atau pelembut pakaian pada bahan waterproof. Untuk membersihkan tenda, jangan gunakan sabun, karena dapat merusak lapisan waterproof pada tenda kamu. Periksa dan bersihkan risleting tendamu agar tidak macet saat kembali digunakan.  Keringkan dengan baik tenda kamu sebelum kembali disimpan, agar tendamu bebas jamur.

                          Simpan Peralatan di Tempat yang Baik


                          Setelah dibersihkan dengan baik, simpan kembali peralatan kamu di tempat yang baik, bila perlu di tempat yang khusus, agar kondisinya tetap terjaga saat tidak digunakan. Tempatkan semua peralatan pada satu tempat, agar kamu tidak bingung mencari saat hendak menggunakannya lagi. Keringkan dengan benar semua peralatanmu sebelum disimpan kembali, lebih baik jemur dulu di bawah sinar mentari. Air bisa mendatangkan jamur pada kain, atau karat pada besi yang bisa merusak peralatan mendakimu.

                          Saran lainnya :

                          Jangan Pinjamkan Peralatan


                          Pinjam-meminjam antar sesama teman merupakan hal yang lumrah terjadi dalam keseharian kita, karena tolong-menolong merupakan hal yang dianjurkan oleh agama. Namun untuk peralatan mendaki, saya sarankan jangan pernah meminjamkannya pada orang lain. Dulu saya pernah meminjamkan peralatan mendaki pada teman, saat dikembalikan ternyata ada beberapa kerusakan pada alat tersebut, dan yang bikin lebih kecewa, boro-boro ganti rugi, ngomong ada yang rusak aja ngga, adem ayem aja seolah semuanya baik-baik saja, kesel bingit kan jadinya. Kalau ada mau pinjam, mending suruh ke rental saja lah, kan sekarang banyak toko peminjaman alat mendaki gunung. Kecuali kalau yang pinjam adalah teman baikmu yang sudah sangat kamu percaya bisa menjaga dan tidak sembarangan menggunakan alat mendakimu, boleh lah kamu pinjamkan dengan berbagai syarat dan ketentuan, hehe.

                          Jaga Alatmu agar Tidak Hilang


                          Banyak sekali kasus pendaki yang kehilangan peralatannya saat mendaki di beberapa gunung di Indonesia. Waspada dan berhati-hatilah, kejahatan tidak cuma terjadi di kota saja, di gunung pun kini telah semakin rawan kegiatan pencurian barang. Simpan dengan baik peralatanmu, terutama yang berharga mahal, jangan simpan di tempat yang tidak terawasi, jika kamu terpaksa harus meninggalkan peralatanmu, titipkan pada pendaki lain yang telah kamu percaya.

                          Baca juga :
                          barang penting yang harus dibawa leader pendakian
                          tips memilih tenda untuk camping
                          tips packing untuk mendaki
                          daftar perlengkapan mendaki gunung
                          tips agar camping tetap nyaman saat cuaca buruk

                          Sabtu, 04 Juli 2015

                          Gunung Cikuray (2.821 mdpl)


                          Info Gunung Cikuray - Tingginya memang tidak terlalu wah, tak sampai 3000an mdpl, namun jangan sekali-kali kamu mencoba meremehkan gunung yang satu ini. Cikuray terkenal dengan treknya yang gila-gilaan, nanjak terus tanpa bonus, coba aja kapan-kapan kamu nanjak kesini, dijamin lututmu bakal bergetar sepanjang perjalanan. Beberapa waktu belakangan, gunung ini lagi trend banget jadi tujuan nanjak para pendaki asal ibukota dan sekitarnya, entah apa alasannya, yang pasti gunung ini jadi rame banget dikunjungi, dan gegara lagi hits itu, sialnya sampah pun mulai membanjiri Cikuray, merusak keindahan dan kealamian yang sejak dulu terpelihara dengan baik di gunung satu ini. Tapi terlepas dari banyaknya sampah, Cikuray masih sangat layak buat kamu jadikan destinasi mendakimu berikutnya, mari kita bahas aja lebih dalam berbagai hal yang harus kamu tahu tentang Cikuray.

                          Lokasi

                          Gunung ini terletak di Kabupaten Garut Jawa Barat, dan merupakan yang tertinggi dari semua gunung yang ada di Garut. Luas gunung Cikuray melingkupi beberapa kecamatan yang ada di Garut dekat perbatasan Tasikmalaya, antara lain Cilawu, Bayongbong, dan Cikajang. Jalur pendakian gunung ini pun dapat dimulai dari 3 kecamatan tersebut.

                          Spot Menarik

                          Selain terkenal dengan tanjakannya yang super terjal, Cikuray juga dikenal punya pemandangan puncak yang sangat indah. Dari puncak gunung ini kamu dapat melihat beragam gunung yang ada di kota Garut macam Papandayan dan Guntur. Jika cuaca sedang bagus, gunung Ciremai pun dapat terlihat dari puncak gunung ini, dan juga kamu bisa melihat garis pantai yang ada di selatan kota Garut. Sunset dan Sunrise di puncak gunung ini juga keren abis guys, belum lagi lautan awan yang keren abis buat dijadikan background foto kamu, pokoknya Cikuray top banget lah. Selain keindahan yang bisa kamu nikmati dari puncak, di kaki gunung ini ada juga perkebunan teh yang luas banget.

                          bayangan segitiga sempurna Cikuray via petualangsubuh.blogspot.com

                          Ngeri ngga nih pemandangan sunrisenya? via malikkaler.wordpress.com

                          Dulu sempet dapet sunset mewah kayak gini, tapi sayang aku cuma punya hp soni eriksen buat menangkapnya, hehe

                          Puncak

                          Puncak Cikuray cuma ada satu yang ditandai dengan adanya sebuah bangunan. Tinggi nya 2821 mdpl, viewnya super keren. Kalo kamu naek dari pemancar, sebelum tanjakan menuju puncak ada yang sering disebut puncak bayangan, berupa shelter yang cukup luas, masuk 3-5 tenda lah, cocok buat ngecamp karena masih dikelilingi pepohonan buat pelindung dari badai.

                          kalo kamu nemu bangunan ini, brarti udah sampe puncak

                          Jalur Pendakian

                          • Pemancar Cilawu
                          • Bayongbong
                          • Cikajang
                          Jalur paling enak dan aman lewat pemancar di Desa Dayeuh Manggung Cilawu, dan yang paling ekstrem katanya lewat Bayongbong. Saya baru pernah nyoba lewar pemancar saja, meski paling enak tetep aja nanjaknya nyiksa bro, hihi.

                          Penampakan jalur Cikuray via astacala.org

                          Estimasi Biaya

                          Bingung euy, mending itung sendiri-sendiri aja ya, hehe. Tapi harus diketahui kalo lewat pemancar, dari pinggir jalan raya menuju ke pos awal pendakian pemancar kamu bisa pilih beragam jasa transportasi, bisa pake mobil pick up yang dulu ongkosnya 40 ribu perak, ngga tau kalo sekarang, apalagi kalo BBM udah naek lagi. Ada juga ojek yang bisa dinego, atau kalo ngga punya duit mening jalan kaki aja lewat ladang penduduk dan perkebunan teh, hehe. Tiket masuk di pos pendaftaran ngga ditentukan, seikhlasnya aja.

                          Tips

                          Persiapkan fisik dengan baik, bagusnya latihan dulu minimal seminggu sebelum naek. Izin sama keluarga terutama orang tua, kasih tau juga rencana pendakianmu ke teman-teman terdekat. Bawa peralatan mendaki lengkap dengan kondisi peralatan yang siap tempur. Bawa perbekalan makanan yang banyak, bawa juga tempat air, bisa botol, kompan, atau apapun, soalnya kamu harus bawa air dari awal pendakian karena diatas ngga ada mata air. Bawa survival kit dan perlengkapan P3K, buat jaga-jaga kalo ada apa-apa. Cari-cari info dulu soal gunung ini sama teman yang udah pernah mendaki atau bisa cari-cari di gugel. Dan terakhir jangan lupa berdoa, inget terus sama Tuhan, jangan sombong, jaga kelakuan, dan yang terpenting jangan nyampah!

                          Jumat, 03 Juli 2015

                          15 Lagu untuk Pendakian Cepat


                          Lagu untuk Mendaki Gunung - Setelah sebelumnya saya memberikan rekomendasi daftar putar lagu-lagu yang cocok buat menemani pendakian santai kamu, kali ini saya akan coba memberi rekomendasi daftar lagu lainnya yang dijamin bisa bakar semangat kamu saat berlari-lari atau minimal jalan cepat diantara jalur pendakian yang menanjak. Yes, lagu-lagu sangat cocok untuk para pecinta kecepatan yang kalau naek gunung sangat senang melangkah dengan cepat dan penuh semangat.

                          Karena tipe pendakian cepat mengutamakan speed dan tempo yang cepat, lagu-lagu dalam daftar putar kali ini juga bakal didominasi dengan lagu berirama cepat macam lagu rock, punk, dan metal. Langsung aja cek playlist di bawah ini!

                          Demi menghemat kata-kata, demi mengefisienkan ruang, dan demi menghindari kejenuhan, kali ini saya tak bakal mengupas satu-satu lagu dalam daftar putar ini, Bagi yang ingin tahu informasi lagunya, silahkan cari sendiri berbagai detailnya di mbah google.

                          1. Welcome to the Jungle - Guns N' Roses


                          2. Enter Sandman - Metallica


                          3. Blitzkrieg Bop - Ramones


                          4. Vertigo - U2


                          5. Great DJ - The Ting Tings


                          6. When We were Young - Dolores O'Riordan


                          7. Berakit-rakit - Jamrud


                          8. Blue Suede Shoes - Elvis Presley


                          9. Cemburu - Dewa 19


                          10. Highway Star - Deep Purple


                          11. Welcome to Paradise - Green Day


                          12. The Trooper - Iron Maiden

                          13. What a Wonderful World - Versi Joey Ramone

                          14. Don't Stop Me Now - Queen


                          15. Generasi Biru - Slank



                          Lagu "Welcome to the Jungle" bakalan membakar semangat kamu saat pertama kali masuk pintu hutan belantara, dilanjut dengan musik keras khas metal yang dimainkan dalam "Enter Sandman"-nya Metallica, semangat kamu dijamin bakal semakin menggebu-gebu, terus ada juga lagu keren dari U2 berjudul "Vertigo", dan seterusnya dan seterusnya, pokonya semua lagu diatas oke banget lah buat menemani langkah cepatmu saat melakukan pendakian.

                          Pilihan lagu-lagu di atas sangat dipengaruhi sama selera musik penulis yang lebih suka dengerin lagu-lagu jaman baheula (jadul-red). Jika kamu punya rekomendasi lagu-lagu lainnya, silahkan meluangkan waktu untuk menambahkan di kolom komentar.

                          Satu pesan yang perlu diingat, memutar lagu keras-keras saat sedang mendaki atau berkemah bisa menjadi polusi suara yang mengganggu ketenangan pendaki lain, demi menghindari konflik, saya sarankan untuk mendengarkan lagu-lagu ini lewat headset saja. Tapi jika ada kesepakatan dengan pendaki lain, dan mereka juga senang mendaki sambil ditemani musik, silahkan putar sekencang-kencangnya! hehe. Semoga bermanfaat, salam lestari!